
Pantau - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas LIA, BINUS University, Diageo Indonesia, dan Wise Step Foundation untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) pariwisata di Indonesia.
Kolaborasi Strategis untuk SDM Pariwisata Adaptif
Penandatanganan MoU dilakukan di Jakarta pada Jumat (25/4/2025) dengan tujuan memperkuat ekosistem pengembangan SDM pariwisata yang adaptif, kreatif, dan berdaya saing.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenpar, Martini M. Paham, menegaskan pentingnya kerja sama ini untuk menciptakan dampak nyata di lapangan, bukan hanya di atas kertas.
Asdep Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kemenpar, Ika Kusuma Permana Sari, berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan non-formal dan keterampilan kerja di sektor pariwisata.
Rektor Universitas LIA, Siti Yulidhar Harunasari, menyatakan komitmen untuk membangun ekosistem pendidikan yang relevan dengan dinamika pariwisata nasional dan global.
"Sinergi antara Universitas LIA dengan Kemenpar ini diharapkan menghasilkan SDM pariwisata yang unggul, profesional, serta memiliki nilai-nilai kebangsaan dan daya saing global," ujar Siti.
Vice Rector Research and Technology Transfer BINUS University, Juneman Abraham, mengatakan kerja sama ini mendukung visi "Fostering & Empowering the Society" melalui gerakan #KampusBerdampak.
Juneman menekankan pembentukan SDM berbasis nilai SPIRIT: Striving for Excellence, Perseverance, Innovation, Respect, Integrity, dan Teamwork, serta penguatan kompetensi digital dan kewirausahaan.
Inisiatif Konkret untuk Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan
Direktur Diageo Indonesia, Dendy A. Borman, menyebut kerja sama ini sebagai langkah strategis memperkuat ekosistem pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
"Dengan kualitas SDM yang semakin baik, kami optimistis sektor pariwisata Indonesia dapat tumbuh lebih inklusif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas," ujar Dendy.
Ketua Wise Step Foundation, Ayu Masita, mengapresiasi Kemenpar yang membuka peluang kolaborasi dalam membangun ekosistem ekonomi sirkular berdampak nyata untuk lingkungan dan masyarakat lokal.
"Melalui kerja sama ini, kami optimistis dapat mendorong inovasi, memperkuat nilai lokal, dan mempercepat praktik pariwisata yang lebih hijau, inklusif, dan lestari," ujar Ayu.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan juga penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Asdep Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kemenpar, Ika Kusuma Permana Sari dengan Kepala LPPM Universitas LIA, Muhammad Ferdi Kurniawan.
Ruang lingkup PKS meliputi pelatihan Bahasa Inggris daring bagi pelaku pariwisata di destinasi wisata.
BINUS University menginisiasi program pengabdian masyarakat di desa wisata sebagai lanjutan dari Kampanye Sadar Wisata 2022–2024.
Diageo Indonesia akan meluncurkan program pelatihan soft skill bertajuk "Learning for Life" untuk industri pariwisata dan hospitality.
- Penulis :
- Gian Barani