HOME  ⁄  Nasional

Mensesneg Prasetyo Hadi: Kenaikan Harga Emas Jangan Disangkutpautkan dengan Krisis Ekonomi Nasional

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Mensesneg Prasetyo Hadi: Kenaikan Harga Emas Jangan Disangkutpautkan dengan Krisis Ekonomi Nasional
Foto: Harga emas naik bukan karena krisis ekonomi Indonesia, tetapi karena dinamika global dan minat investasi yang meningkat.(Sumber: ANTARA/Narda Margaretha Sinambela/aa.)

Pantau - Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menilai anggapan yang mengaitkan kenaikan harga emas dengan kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi Indonesia adalah berlebihan dan tidak berdasar.

Dorong Optimisme dan Waspada

Prasetyo menekankan pentingnya agar setiap masukan dan pandangan terhadap ekonomi nasional tetap bersifat konstruktif serta mampu menumbuhkan optimisme di tengah masyarakat.

Ia tetap mengapresiasi beragam pandangan yang berkembang, namun mengajak semua pihak untuk menjadikan situasi ini sebagai peringatan penting dalam menjaga kewaspadaan dan perumusan kebijakan ekonomi yang tepat.

Kenaikan Emas Dipicu Dinamika Global

Menurut Prasetyo, kenaikan harga emas di dalam negeri sejatinya disebabkan oleh lonjakan harga emas dunia.

Faktor pemicunya adalah dinamika geopolitik dan geoekonomi global yang meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai aset lindung nilai.

Dinamika tersebut secara otomatis memengaruhi mekanisme pasar dan mendorong harga emas serta komoditas utama lainnya, termasuk di Indonesia.

Ia juga menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia masih menjadikan emas sebagai instrumen investasi yang aman dan stabil.

Kecenderungan harga emas yang meningkat justru memperkuat minat masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk logam mulia tersebut.

Prasetyo turut menyinggung peran penting bullion bank atau bank emas yang baru saja diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai fasilitas investasi emas yang lebih aman dan efisien bagi masyarakat.

Ia menyimpulkan bahwa berbagai faktor global dan kebijakan domestik tersebut turut berkontribusi terhadap tren kenaikan harga emas di Indonesia.

Penulis :
Balian Godfrey