Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kapolri Pastikan Pengamanan Ketat dan Lalu Lintas Terkendali saat May Day 2025, Dihadiri Presiden Prabowo

Oleh Gian Barani
SHARE   :

Kapolri Pastikan Pengamanan Ketat dan Lalu Lintas Terkendali saat May Day 2025, Dihadiri Presiden Prabowo
Foto: Pengamanan penuh dan rekayasa lalu lintas disiapkan Kapolri untuk kawal May Day 2025 di Monas(Sumber: ANTARA/HO-Divisi Humas Polri).

Pantau - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memastikan bahwa Kepolisian Republik Indonesia akan mengawal secara menyeluruh perayaan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 yang digelar di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, pada Kamis ini.

Pengamanan Menyeluruh dan Kelancaran Akses Ditekankan

Sigit menyampaikan bahwa seluruh jajaran Korps Bhayangkara telah diperintahkan untuk menjaga keamanan kegiatan buruh sejak keberangkatan hingga acara selesai.

“Tentunya kami bersama seluruh rekan-rekan terkait lainnya yang terlibat dalam pengamanan akan mengawal mulai dari proses keberangkatan sampai dengan nanti kembali,” ujarnya.

Ia juga menjamin bahwa arus lalu lintas tetap akan berjalan kondusif selama acara berlangsung, sehingga masyarakat dapat tetap beraktivitas seperti biasa.

Petugas di lapangan ditugaskan untuk mengatur lalu lintas, termasuk memastikan kelancaran arus dari wilayah Timur dan Tangerang menuju pusat kota, terutama di kawasan Sudirman-Thamrin.

May Day Diikuti 200 Ribu Buruh, Presiden Diharapkan Bawa Kabar Baik

Kapolri berharap kegiatan May Day Fiesta yang rencananya akan dihadiri Presiden RI Prabowo Subianto dapat membawa kabar baik bagi para buruh.

“Harapan kami, kegiatan May Day Fiesta kali ini, apalagi nanti akan dihadiri langsung oleh Bapak Presiden, betul-betul bisa memberikan kejutan ataupun hadiah yang mungkin menjadi kabar baik untuk buruh,” katanya.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyatakan bahwa sekitar 200 ribu buruh dari Jabodetabek, Karawang, Purwakarta, Serang, dan Cilegon akan hadir.

Enam isu utama yang menjadi tuntutan dalam peringatan ini meliputi penghapusan sistem outsourcing, pengesahan RUU Pekerja Rumah Tangga, perlindungan buruh dalam UU Ketenagakerjaan yang baru, realisasi upah layak, pengesahan RUU Perampasan Aset, dan pembentukan satuan tugas untuk mencegah PHK massal.

Penulis :
Gian Barani