
Pantau - Ribuan buruh dari berbagai daerah berkumpul di kawasan Monas, Jakarta, pada 1 Mei 2025 untuk memperingati Hari Buruh Internasional dengan penuh semangat perjuangan atas upah layak, jaminan kerja, dan perlindungan sosial yang lebih adil.
Presiden Prabowo Subianto hadir langsung dalam perayaan ini, menjadi Presiden kedua setelah Soekarno yang menghadiri May Day secara langsung, dan dianggap sebagai simbol penting bahwa negara mulai membuka ruang dialog nyata dengan kalangan buruh.
Tuntutan Menggema, Pemerintah Didorong Tindak Lanjut Serius
Aksi buruh kali ini diwarnai dengan pertunjukan musik dari band Tipe-X dan orasi dari para pimpinan konfederasi buruh yang menyampaikan tuntutan mereka secara langsung kepada Presiden dari atas panggung.
Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban meminta agar pekerja informal dan digital masuk ke dalam jaminan sosial serta mendesak pemerintah menindaklanjuti putusan Mahkamah Konstitusi soal UU Ketenagakerjaan.
Ketua KSPSI Jumhur Hidayat menegaskan bahwa istana kini milik rakyat dan menyerukan perhatian pada nasib buruh, petani, dan pengusaha kecil.
Presiden KSPI Said Iqbal menyampaikan enam tuntutan utama: penghapusan outsourcing, penguatan Satgas PHK, kenaikan upah, pengesahan UU Ketenagakerjaan, pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, dan pemberantasan korupsi.
Selain itu, juga dikumandangkan seruan agar Indonesia meratifikasi Konvensi ILO 188 Tahun 2007 demi perlindungan pekerja perikanan.
Presiden KSPSI Andi Gani mengapresiasi peran Polri dalam penegakan hukum ketenagakerjaan dan menekankan bahwa efisiensi perusahaan tidak boleh mengorbankan hak-hak buruh.
Respons Presiden: Dewan Kesejahteraan Buruh dan Satgas PHK Akan Dibentuk
Dalam pidato berdurasi 15 menit, Prabowo menyampaikan sejumlah janji konkret:
- Pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional yang melibatkan pemimpin buruh.
- Pembentukan Satgas PHK untuk mencegah pemutusan hubungan kerja sepihak.
- Pembahasan segera RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga di DPR.
- Komitmen mendorong ratifikasi regulasi internasional untuk sektor kelautan dan perikanan.
Prabowo juga berjanji mengkaji sistem outsourcing dan membuka ruang dialog besar antara 150 pemimpin buruh dan 150 pengusaha.
Gaya pidatonya hangat dan bersahabat, dengan candaan seperti “Cukup? Cukup?”, “Gue minum kopi ya?”, dan “Tapi gue udah kehabisan bahan” sambil mengangkat naskah pidato kosong, mencairkan suasana massa buruh.
Ia juga menyebut dirinya sebagai “Presiden buruh, petani, nelayan, orang yang susah” dan mengenang perjuangan politiknya yang kalah empat kali dalam Pilpres sebelum akhirnya menang di upaya kelima, sembari berterima kasih atas dukungan buruh selama ini.
Usul Marsinah Jadi Pahlawan Nasional Diterima
Di akhir pidato, Prabowo menyetujui usulan menjadikan Marsinah sebagai pahlawan nasional, dengan syarat semua pimpinan serikat buruh menyepakati hal tersebut.
Kehadiran Prabowo dalam peringatan May Day 2025 dan respons langsung terhadap tuntutan buruh dianggap banyak pihak sebagai titik terang menuju arah baru dalam kebijakan kesejahteraan tenaga kerja di Indonesia.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Ricky Setiawan