
Pantau - Pemerintah Kabupaten Karawang di bawah kepemimpinan Bupati Aep Syaepuloh merancang program pembinaan bagi pelajar bermasalah dengan mengirim mereka ke markas militer Yonif 305.
Kebijakan ini menyasar pelajar tingkat SMA dan SMK yang kerap terlibat kenakalan seperti membolos, tawuran, dan konsumsi minuman beralkohol.
Bupati Aep menyatakan telah berkomunikasi langsung dengan Komandan Yonif 305 dan menunggu izin resmi dari Pangkostrad untuk pelaksanaan program ini.
"Pak Danyon 305 mengatakan bahwa hal ini harus sampai ke Pangkostrad. Nah mekanisme ini sudah kami tempuh. Kita masih nunggu izin Pangkostrad, kalau diizinkan, Yonif 305 sudah siap", ujar Aep.
Langkah ini mengikuti kebijakan serupa yang pernah dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebelumnya.
Pemerintah Karawang juga telah diminta untuk mengirim surat resmi kepada Pangkostrad guna mendapatkan izin pelaksanaan program.
Pendidikan Keagamaan untuk Siswa SD dan SMP
Untuk jenjang SD dan SMP, Pemkab Karawang mengedepankan pendekatan pendidikan berkarakter melalui kegiatan keagamaan rutin di sekolah.
"Kami membuat surat edaran agar anak-anak SD dan SMP diberikan penguatan karakter dengan praktek pendidikan keagamaan. Misalnya sebelum masuk kelas berdoa menghapal surat pendek, kemudian pas istirahat shalat dhuha berjamaah, saat dzuhur shalatnya berjamaah", terang Bupati Aep.
Asisten Daerah 1, Wawan Setiawan, menambahkan bahwa pendekatan pendidikan untuk SD dan SMP bukan semi militer, melainkan berbasis spiritualitas.
"Jadi pendidikan berkarakter SD dan SMP di Karawang dilakukan dengan pendekatan sisi keagamaan. Mereka shalat dhuha bersama, serta pelaksanaan kegiatan kerohanian lainnya", jelasnya.
Instruksi ini tertuang dalam Surat Instruksi Bupati Karawang Nomor 188.342/1077/Kesra/2025 tertanggal 5 Mei 2025.
Isi instruksi tersebut meliputi kegiatan rutin seperti membaca Al-Quran, menghapal Asmaul Husna, Juz Amma, serta senam anak sehat setiap hari Jumat selama 15–30 menit.
Kegiatan Jumat Bersih juga diterapkan di sekolah, melibatkan guru dan siswa dalam menjaga lingkungan sekolah.
Selain itu, pelajaran jasmani akan dipadukan dengan olahraga tradisional, dan pendidikan kehidupan sehari-hari diberikan melalui aktivitas seperti menanam dan pekerjaan rumah tangga.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang ditugaskan untuk membina dan mengawasi pelaksanaan seluruh program tersebut.
- Penulis :
- Arian Mesa