billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pertanian Tumbuh Signifikan, Kalimantan Timur Diproyeksikan Jadi Pusat Agribisnis Modern

Oleh Gian Barani
SHARE   :

Pertanian Tumbuh Signifikan, Kalimantan Timur Diproyeksikan Jadi Pusat Agribisnis Modern
Foto: Mentan Dorong Pertanian Jadi Penyerap Tenaga Kerja Terbesar dan Lumbung Pangan Nasional(Sumber: ANTARAFOTO/Aditya Nugroho)

Pantau - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa sektor pertanian harus menjadi penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia, mengingat saat ini kontribusinya mencapai 28,5 persen dari total angkatan kerja nasional.

Ia menekankan bahwa memperkuat pertanian berarti memperkuat rakyat karena sektor ini adalah tulang punggung ketahanan pangan dan perekonomian nasional.

Pertanian juga berperan penting dalam keberlanjutan sosial karena menciptakan lapangan kerja bagi jutaan orang.

Amran mendorong regenerasi petani dan mengajak generasi muda, khususnya di Kalimantan Timur, untuk terlibat dalam program Brigade Pangan serta mengelola agribisnis secara modern, terstruktur, dan menguntungkan.

Strategi Nasional Dorong Produksi dan Ekspor Pangan

Ia juga menyoroti peran vital penyuluh pertanian, apalagi setelah terbitnya Inpres No. 3 Tahun 2025 tentang Pendayagunaan Penyuluh Pertanian, yang akan mengalihkan penyuluh dari daerah ke pusat untuk meningkatkan sinergi.

Selama masa transisi, penyuluh tetap aktif dalam program strategis seperti Optimalisasi Lahan (OPLAH), Luas Tambah Tanam (LTT), cetak sawah, serap gabah, dan Brigade Pangan.

Kalimantan Timur disebut memiliki posisi strategis dalam peta pangan nasional berkat luasnya lahan potensial dan keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN), dengan target menjadi lumbung pangan regional hingga ekspor ke negara tetangga.

Pada triwulan pertama 2025, sektor pertanian nasional tumbuh pesat sebesar 10,52 persen, tertinggi dibanding sektor lain, menurut data BPS.

Produksi padi naik 51,45 persen, sementara jagung naik 39,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan ini ditopang strategi intensifikasi melalui OPLAH, ekstensifikasi pencetakan sawah, dan modernisasi alsintan seperti traktor tanam, pompa air, dan traktor roda empat dan dua.

Dalam empat bulan pertama 2025, serapan beras nasional mencapai 1,7 juta ton, seluruhnya dari hasil panen dalam negeri tanpa impor.

Berdasarkan Rice Outlook April 2025 dari USDA, Indonesia menjadi produsen beras terbesar di ASEAN, melampaui Vietnam dan Thailand, dengan proyeksi produksi mencapai 34,6 juta ton tahun ini.

Penulis :
Gian Barani