Pantau - Wakil Menteri Koperasi dan UKM Ferry Juliantono mendorong koperasi kopi di desa menjadi motor penggerak ekonomi rakyat melalui penguatan produksi serta perluasan akses pasar domestik dan ekspor.
Dorongan tersebut disampaikan Ferry saat acara penyerahan secara simbolis pembiayaan bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) kepada Koperasi Produsen Petani Kopi Java Preanger di Bandung, Sabtu lalu.
Menurut Ferry, koperasi bukan sekadar organisasi ekonomi, tetapi juga alat perjuangan rakyat untuk memperkuat posisi tawar, mengakses pasar, dan memperjuangkan harga yang adil bagi para petani.
Penyaluran dana ini dinilai sebagai bukti konkret dukungan pemerintah dalam penguatan ekonomi kerakyatan melalui koperasi.
Ferry menegaskan bahwa koperasi yang dikelola secara profesional, transparan, dan berorientasi pada kesejahteraan anggota akan menjadi mitra strategis dalam pembangunan ekonomi masyarakat.
Sinergi dengan Program Nasional dan Transformasi Digital
Dalam sambutannya, Ferry turut menyinggung program nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo Subianto, yang menargetkan pembentukan 80 ribu koperasi desa sebagai solusi tantangan ekonomi lokal.
"Saya berharap Koperasi Java Preanger nantinya bisa bersinergi dengan Kopdes Merah Putih dan menjadi contoh bagi koperasi lain di Indonesia".
Ia juga menekankan pentingnya transformasi digital dalam tata kelola koperasi agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan pasar.
Selain itu, integritas dan tata kelola yang baik disebutnya sebagai kunci keberhasilan koperasi dalam menjalankan peran strategisnya di masyarakat.
Menurut Ferry, koperasi adalah jembatan utama menuju pembangunan desa yang berkelanjutan, tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan.
- Penulis :
- Arian Mesa
