Pantau - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, bangga Indonesia jadi ketua Presidensi ke-19 Parlemen Negara OKI atau PUIC. Dia berharap peran ini bisa memperkuat perlindungan bagi perempuan dan anak-anak yang jadi korban konflik.
“PUIC harus aktif mengambil peran dalam melindungi perempuan, anak, dan kelompok rentan,” kata Cucun dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (15/5/2025).
Seperti diketahui, DPR RI resmi jadi tuan rumah Konferensi ke-19 PUIC di Gedung Nusantara, Senayan, yang dibuka langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Seluruh pimpinan DPR juga hadir lengkap.
Salah satu fokus utama konferensi ini adalah peran perempuan dalam menyelesaikan konflik dan membangun perdamaian, baik di tingkat lokal maupun regional. Perempuan bukan cuma korban, tapi juga agen perubahan yang efektif menjaga stabilitas dan rekonsiliasi.
“Perempuan dan anak-anak menjadi kelompok paling terdampak perang, bukan hanya secara fisik, tapi juga kehilangan hak kesehatan, pendidikan, dan lainnya," jelas Cucun.
Dia berharap negara-negara OKI lewat PUIC semakin dukung perlindungan ini. Sebagai negara Islam, OKI punya tanggung jawab besar untuk hal tersebut.
“DPR sebagai Ketua PUIC harus mendorong dan memfasilitasi agar hak-hak perempuan dan anak korban konflik bisa terpenuhi,” tegasnya.
Selain itu, Cucun menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina, sejalan dengan Presiden Prabowo.
“Kami di DPR terus berupaya untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina,” tambahnya.
Perempuan di berbagai belahan dunia, termasuk di dunia Islam, terbukti memainkan peran penting sebagai mediator dan pemimpin perdamaian saat krisis.
“Kita harus terus memperkuat suara mereka dan pastikan mereka jadi pusat dalam setiap resolusi konflik,” ungkap Cucun.
DPR mendukung program yang memperkuat peran perempuan lewat legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Cucun juga mengajak parlemen mendorong pemerintah memprioritaskan anggaran untuk perlindungan perempuan dan anak di zona konflik.
“Sidang PUIC ke-19 ini jadi momentum penting untuk menegaskan bahwa perdamaian sejati hanya tercapai ketika perempuan dan anak diberdayakan dan dilindungi sepenuhnya,” tutup Cucun.
- Penulis :
- Khalied Malvino
