
Pantau - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengunjungi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) JIEMA di Kota Metro, Lampung, pada Kamis, 15 Mei 2025, dan memberikan peringatan keras kepada calon pekerja migran Indonesia (CPMI) agar waspada terhadap praktik magang yang disalahgunakan menjadi tenaga kerja murah atau cheap labour di Jepang.
Imbauan Tegas untuk Hindari Modus Cheap Labour
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Karding mengingatkan bahwa banyak perusahaan di luar negeri yang memanfaatkan program magang sebagai celah untuk membayar pekerja dengan upah rendah.
"Dibayarnya murah, yang harusnya dibayarnya lebih dari yang harusnya diperoleh," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa magang memiliki batas waktu tertentu, dan peserta magang tidak seharusnya bertahan terlalu lama hingga praktik tersebut menjelma menjadi kerja penuh dengan gaji minim.
"Magang itu ada waktunya, bekerja itu ada waktunya. Jangan sampai magang kelamaan yang sebenarnya bekerja, sehingga kasian tenaga kerja kita," katanya.
Harapan dan Arahan bagi Calon Pekerja Migran
Dalam kesempatan itu, Menteri Karding juga meninjau langsung proses pelatihan yang diberikan oleh LPK JIEMA kepada calon pekerja migran yang akan diberangkatkan ke Jepang.
"Melihat bagaimana proses LPK menyiapkan adik-adik kita untuk melaksanakan magang dan kemudian bekerja nanti di sana. Secara umum, saya kira baik ya, artinya mereka terlatih cukup lama enam bulan," ucapnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga nama baik Indonesia saat berada di luar negeri.
"Saya titip tadi, satu perlu menjaga nama baik bangsa, karena satu orang melakukan kegiatan yang tidak baik misalnya, itu akan berpengaruh pada kuota berikutnya," ujarnya.
Selain itu, ia juga memotivasi para peserta agar tidak hanya bekerja, namun juga belajar dan mengembangkan keterampilan agar bisa sukses sekembalinya ke tanah air.
"Kita motivasi mereka, bahwa mereka ke sana ini dihitung belajar memperkuat keterampilan sehingga nanti pulang-pulang bisa jadi pengusaha sukses," tutup Menteri Karding.
- Penulis :
- Arian Mesa