Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Bapanas Gelar Rapat Bahas Harga Pangan Tinggi di Papua dan Maluku, Biaya Transportasi Jadi Sorotan

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Bapanas Gelar Rapat Bahas Harga Pangan Tinggi di Papua dan Maluku, Biaya Transportasi Jadi Sorotan
Foto: Bapanas bahas solusi atasi mahalnya harga pangan di Indonesia Timur akibat tingginya biaya distribusi.

Pantau - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggelar rapat koordinasi dengan para pemimpin provinsi di wilayah Indonesia Timur serta pemangku kepentingan terkait untuk mencari solusi atas tingginya harga komoditas pangan, khususnya di Papua dan Maluku.

“Melalui rapat ini kita mengupayakan bagaimana menstabilkan harga di wilayah Timur, khususnya Papua dan Maluku, karena memang harga di sana relatif lebih tinggi dari harga acuan,” ujar Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa.

Harga Jauh di Atas Acuan, Distribusi Jadi Tantangan Utama

Data rapat menunjukkan bahwa harga komoditas utama seperti cabai dan bawang jauh melampaui Harga Acuan Pembelian (HAP).

Harga cabai merah keriting di Indonesia Timur berkisar antara Rp76.923 hingga Rp100.625 per kilogram, jauh di atas HAP Rp37.000 hingga Rp55.000 per kilogram.

Harga cabai rawit merah di Papua Tengah bahkan menyentuh Rp118.214 per kilogram, dibanding HAP sebesar Rp40.000 hingga Rp57.000.

Sementara harga bawang merah tertinggi tercatat di Papua Selatan sebesar Rp64.375 per kilogram, lebih tinggi dari HAP Rp36.500 hingga Rp41.500.

Astawa menyebut tingginya harga ini disebabkan utamanya oleh tingginya biaya transportasi ke wilayah timur Indonesia.

Ia menekankan perlunya sinergi antara kementerian dan lembaga, khususnya Kementerian Perhubungan dan pemerintah daerah, dalam memanfaatkan fasilitas tol laut dan udara yang telah disubsidi pemerintah untuk menekan ongkos distribusi.

“Ini kita carikan solusinya, dan juga dari Kementerian Perhubungan yang sudah mengalokasikan tol laut dan udara, yang merupakan bagian dari subsidi pemerintah, dan pemerintah hadir untuk mengendalikan harga di wilayah Papua dan Maluku,” tegasnya.

Stok Nasional Cukup, Pasokan ke Timur Siap Ditingkatkan

Astawa juga menegaskan bahwa produsen dari wilayah lain seperti Jawa dan Sulawesi sangat siap memasok komoditas pangan ke Papua dan Maluku karena sejumlah komoditas sudah mengalami kelebihan pasokan.

“Sangat (siap), karena kita sudah swasembada. Telur kita oversupply kalau di Jawa, dan boleh dikatakan secara nasional kita swasembada, pun dengan daging ayam,” ungkapnya.

Ia menyebut bahwa secara prinsip, pemenuhan kebutuhan pangan untuk wilayah Indonesia Timur dapat dipasok dari daerah lain karena kapasitas produksi nasional mencukupi.

“Artinya, secara prinsip pemenuhan, katakanlah dari Sulawesi, katakanlah dari Jawa, pemenuhan untuk Papua pun cukup dan di Papua pun ada produksi juga di situ (untuk komoditas pangan lainnya),” pungkasnya.

Penulis :
Balian Godfrey