
Pantau - Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, menyatakan bahwa pembangunan Persemaian Mandalika di Desa Rambitan, Kabupaten Lombok Tengah, akan menjadi pusat penghijauan bagi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sekaligus mendukung program pelestarian dan pemanfaatan hutan secara produktif.
Persemaian ini dirancang untuk membantu masyarakat mendapatkan akses terhadap bibit tanaman produktif, guna memaksimalkan fungsi hutan sebagai sumber manfaat ekonomi dan ekologi.
Dukung Kebun Bibit Rakyat, Ubah Pola Pikir soal Hutan
Persemaian Mandalika menjadi bagian penting dari program Kebun Bibit Rakyat (KBR), yang menyediakan bibit tanaman secara gratis kepada masyarakat.
Raja Juli menegaskan bahwa KBR harus terus dilanjutkan dan ditingkatkan agar masyarakat semakin terlibat dalam pelestarian hutan.
Menurutnya, masa depan hutan tidak hanya berada di tangan pemerintah, tetapi sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat, mulai dari pembibitan hingga penanaman.
Program KBR juga diharapkan mampu mengubah cara pandang masyarakat agar melihat hutan sebagai sumber manfaat ekonomi yang bisa dikelola secara berkelanjutan.
Sinergi Lingkungan dan Kesejahteraan: Menebang untuk Menanam
Menteri Raja Juli mengajak masyarakat untuk masuk ke kawasan hutan, mengelolanya secara produktif, dan menjaga keseimbangan lingkungan.
Tanaman produktif yang dihasilkan dari persemaian, seperti buah-buahan dan tanaman keras, diharapkan dapat memperkuat ekonomi lokal dan sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem hutan.
Kementerian Kehutanan telah membangun tiga titik persemaian di NTB, yakni di Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Dompu, dan Kabupaten Lombok Tengah.
Raja Juli juga menyebut konsep “menebang untuk menanam” sebagai pendekatan seimbang antara kebutuhan kesejahteraan masyarakat dan komitmen terhadap kelestarian hutan.
- Penulis :
- Balian Godfrey










