Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ibas: Bali Harus Jadi Simbol Masa Depan, Pariwisata Tidak Boleh Rakus Lahan

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Ibas: Bali Harus Jadi Simbol Masa Depan, Pariwisata Tidak Boleh Rakus Lahan
Foto: Ibas: Pariwisata tak boleh rakus lahan, Bali harus maju dan lestari demi masa depan bangsa.(Sumber: ANTARA/HO-MPR)

Pantau - Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menegaskan bahwa sektor pariwisata tidak boleh rakus terhadap lahan, dan harus berjalan seimbang dengan kepentingan lingkungan serta masyarakat.

Pernyataan itu disampaikan dalam kuliah umum bertema “Dari Alam ke Dunia: Keberkahan Bali untuk Masa Depan Bangsa” di Universitas Udayana, Bali.

Ia menyebut bahwa Bali sebagai destinasi utama sangat terdampak pandemi COVID-19 dan saat ini masih dalam masa penyesuaian akibat efisiensi anggaran dan penghematan besar.

Bali Siap Mendunia, Harus Inklusif dan Seimbang

Ibas menekankan bahwa potensi pariwisata Bali harus dimanfaatkan secara adil, menyentuh seluruh aspek masyarakat, adat, dan lingkungan secara inklusif.

Ia menyebut tiga pilar penting dalam membangun Bali sebagai simbol masa depan, yakni:

Konektivitas nasional (national connectivity)

Siklus regional (regional cycle)

Siklus global (global cycle)

Menurut Ibas, DPR dan MPR RI akan terus memperjuangkan agar “Bali and the New Bali” siap mendunia sebagai destinasi yang maju, lestari, dan ramah.

Bali Punya Potensi Ekonomi dan Budaya Besar

Ibas memaparkan bahwa Bali memiliki kekayaan budaya seperti tari kecak, legong, dan barong, serta kekuatan ekonomi dari pusat UKM, kuliner nusantara, hingga pusat layanan kesehatan sebagai destinasi “sehat tersenyum bahagia”.

Ia meyakini Bali bisa menjadi pusat kerja sama internasional, green eco culture tourism, serta investasi yang berdampak langsung terhadap multiplier ekonomi nasional.

“Bali memiliki kekayaan energi, pangan, dan pesona alam yang bisa menjadi simbol masa depan bangsa,” tutup Ibas.

Penulis :
Balian Godfrey