Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Penari Joged Bumbung Viral Dipanggil, Desa Adat Diminta Buat Aturan Tegas

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Penari Joged Bumbung Viral Dipanggil, Desa Adat Diminta Buat Aturan Tegas
Foto: Dinas PMA Bali Imbau Desa Adat Antisipasi Joged Bumbung Erotis, Tegaskan Pentingnya Etika Seni Tradisi(Sumber: ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari)

Pantau - Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) Provinsi Bali, I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra, meminta desa adat di seluruh Bali untuk aktif mengantisipasi pertunjukan joged bumbung yang bernuansa erotis agar tidak mencoreng nilai luhur budaya Bali.

Ia menegaskan bahwa desa adat memiliki peran penting dalam menjaga, melestarikan, dan membina seni tradisi serta warganya agar tetap beretika, menjaga tata krama, dan sopan santun dalam setiap aktivitas seni dan budaya.

Pernyataan ini disampaikan usai pihaknya melakukan pembinaan terhadap seorang penari joged bumbung bernama Agus alias Gek Wik (25) yang viral karena melakukan gerakan tarian erotis atas permintaan penonton.

Pararem Jadi Solusi, Masyarakat Adat Juga Diingatkan

Dinas PMA Bali menyayangkan kurangnya keaktifan beberapa desa adat yang menyebabkan seni budaya Bali berisiko terdegradasi akibat tindakan yang mengarah pada asusila.

Kartika Jaya menjelaskan bahwa desa adat memiliki kewenangan untuk menyusun pararem, atau aturan yang disepakati bersama, guna mengatur tata laku seni pertunjukan, termasuk tarian joged bumbung.

"Banyak sekali pararem-pararem yang sedang disusun sebagai satu pemerintahan desa adat, tentu ini menjadi fokus kami dengan para penglingsir, bendesa adat dan majelis desa adat, untuk membina warganya dalam menjaga adat, tradisi, seni, budaya, dan kearifan lokal kita," ujarnya.

Dinas PMA Bali menegaskan bahwa pengaturan dalam pararem tak hanya berlaku bagi penari, tetapi juga untuk masyarakat adat yang menjadi pengundang atau pengupah dalam pertunjukan tersebut.

Kartika Jaya menyatakan bahwa tarian erotis kerap kali terjadi karena permintaan penonton, dan hal ini bisa dicegah dengan aturan yang jelas dan penegakan etika budaya.

Ia mengimbau seluruh seniman untuk menjaga kemurnian seni tradisi Bali yang merupakan warisan leluhur dan roh dari pariwisata Pulau Dewata.

Sementara itu, penari Gek Wik menyampaikan permohonan maaf dan menyadari kesalahannya, serta berkomitmen untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut setelah mendapat pembinaan dari Pemprov Bali.

Penulis :
Balian Godfrey
Editor :
Balian Godfrey