
Pantau - Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) mengambil peran penting dalam program International Nurse Development: NursesforVienna sebagai bagian dari upaya internasionalisasi kampus dan kontribusi sosial global.
Wakil Dekan FIK UI, Masfuri, menyampaikan bahwa FIK UI tidak hanya berfokus pada penguasaan keterampilan teknis, tetapi juga pada pembentukan profesional keperawatan yang adaptif dan berdampak luas di dunia internasional.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Universitas Binawan, FIK UI, dan mitra internasional dari Austria, yaitu FH Campus Wien (FHCW).
Inisiatif ini bertujuan mengembangkan sekaligus menempatkan perawat-perawat Indonesia yang kompeten di Austria, negara yang tengah menghadapi krisis tenaga keperawatan akibat meningkatnya jumlah lansia dan keterbatasan tenaga lokal.
Indonesia hadir sebagai solusi potensial dengan melimpahnya lulusan keperawatan yang terlatih dan berkualitas.
FIK UI menjadi jembatan strategis dalam menjawab kebutuhan tenaga kesehatan global melalui program NursesforVienna.
Persiapan Komprehensif dan Dampak Positif
Lulusan keperawatan yang dikirim ke Austria dipastikan siap menghadapi sistem kesehatan internasional dengan menjalani pelatihan intensif selama lima bulan.
Pelatihan tersebut mencakup penguasaan bahasa Jerman hingga level A2, pembekalan budaya kerja Eropa, serta kesiapan mental dan administratif.
Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa lulusan keperawatan Indonesia mampu bersaing dan mendapatkan pengakuan di tingkat global.
Program ini juga mendorong peningkatan mutu pendidikan keperawatan dalam negeri melalui standar internasional.
Kehadiran perawat Indonesia di Austria bukan hanya menjawab kebutuhan tenaga kerja, tetapi juga membawa citra positif bangsa melalui diplomasi sosial dan budaya.
Dari sisi ekonomi, keberangkatan tenaga terampil ini menjadi sumber devisa baru yang legal, terstandar, dan kompeten.
Program NursesforVienna pun dinilai sebagai alternatif unggul dibandingkan model migrasi tenaga kerja informal yang sering menimbulkan permasalahan.
Lebih jauh, inisiatif ini dapat menjadi tonggak awal bagi sistem mobilitas tenaga kesehatan Indonesia yang lebih terstruktur, berkelanjutan, dan berbasis kualitas.
- Penulis :
- Arian Mesa