Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pakar Jepang Tekankan Belajar Menyenangkan dan STEAM untuk Anak Usia Dini di Indonesia

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Pakar Jepang Tekankan Belajar Menyenangkan dan STEAM untuk Anak Usia Dini di Indonesia
Foto: Belajar menyenangkan dan pendekatan STEAM dinilai kunci pendidikan anak usia dini, pakar Jepang dorong kerja sama dengan Indonesia.(Sumber: ANTARA/HO-Sakuranesia.)

Pantau - Pakar pendidikan anak asal Jepang, Dr. Koji Kurusu M.D., Ph.D., menegaskan pentingnya menciptakan proses belajar yang menyenangkan bagi anak usia dini agar pembelajaran menjadi efektif dan bermakna.

Belajar Seperti Bermain dengan Pendekatan STEAM

Dalam sistem pendidikan Jepang, pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics) diterapkan sejak usia dini untuk mengajarkan anak memecahkan masalah nyata secara terpadu.

Kurusu menekankan bahwa esensi dari pendidikan usia dini adalah menjadikan proses belajar terasa seperti bermain, melalui eksplorasi, kreativitas, dan ekspresi diri.

Hal ini, menurutnya, merupakan landasan dari penerapan STEAM yang dapat menumbuhkan minat dan daya pikir anak sejak awal.

Ia menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menerapkan sistem pendidikan STEAM seperti di Jepang.

Kolaborasi Indonesia–Jepang dan Peran Guru PAUD

Dalam diskusi bersama pejabat Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kurusu membahas masa depan sistem pembelajaran anak usia dini di Indonesia.

Kerja sama antara Indonesia dan Jepang, menurutnya, dapat difokuskan pada pengembangan kapasitas guru agar metode ini bisa dijalankan secara efektif.

Direktur Guru PAUD dan Pendidikan Nonformal Kemendikdasmen, Suparto, mengapresiasi konsep Deep Learning dari Jepang yang menekankan proses mengalami, membagikan, dan menyampaikan kembali pengetahuan.

Suparto mencatat bahwa ada sekitar 67.200 guru PAUD di Indonesia yang memainkan peran kunci dalam penerapan metode ini.

Yayasan Sakuranesia yang memfasilitasi diskusi ini berharap menjadi langkah awal dalam merumuskan kebijakan pendidikan STEAM di Indonesia.

Tovic Rustam dari Sakuranesia menambahkan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Jepang dapat diperkuat melalui pengembangan guru dan peningkatan mutu pendidikan anak usia dini.

Penulis :
Balian Godfrey