Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Rupiah Menguat Tipis, Dolar AS Melemah Akibat Krisis Kepercayaan terhadap Fiskal Amerika

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Rupiah Menguat Tipis, Dolar AS Melemah Akibat Krisis Kepercayaan terhadap Fiskal Amerika
Foto: Rupiah menguat seiring kekhawatiran fiskal AS, dipicu penurunan peringkat utang dan prospek ekonomi yang memburuk.(Sumber: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/bar.)

Pantau - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat pada Jumat pagi, 23 Mei 2025, seiring meningkatnya kekhawatiran investor global terhadap kondisi fiskal Amerika Serikat.

Rupiah dibuka menguat 8 poin atau 0,05 persen ke level Rp16.320 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.328.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyatakan pelemahan dolar AS disebabkan oleh memburuknya persepsi pasar terhadap kesehatan fiskal AS setelah lembaga pemeringkat Moody’s menurunkan peringkat utang pemerintah AS dari Aaa menjadi Aa1.

Defisit dan Beban Utang AS Diprediksi Memburuk

Moody’s menyoroti peningkatan tarif, ekspektasi inflasi, dan melonjaknya pembayaran bunga utang sebagai penyebab utama penurunan peringkat tersebut.

Pemerintah dan Kongres AS dinilai gagal membalikkan tren defisit fiskal tahunan yang besar, dengan prediksi defisit federal akan melebar hingga hampir 9 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2035, naik signifikan dari 6,4 persen pada 2024.

Beban utang federal juga diperkirakan melonjak dari 98 persen menjadi 134 persen dari PDB pada periode yang sama.

Selain itu, Federal Reserve Bank of Philadelphia melaporkan bahwa prospek ekonomi AS memburuk dibandingkan tiga bulan sebelumnya.

Survei terhadap 36 ekonom memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS hanya 1,4 persen pada 2025, turun dari estimasi sebelumnya 2,4 persen.

MarketWatch mencatat bahwa jika dikecualikan pandemi COVID-19, angka ini merupakan yang paling lambat dalam 16 tahun terakhir.

Potensi Penguatan Rupiah Masih Terbatas

Lukman menambahkan bahwa pelemahan dolar AS saat ini membalikkan tren penguatannya sebelumnya yang sempat dipicu oleh rilis data ekonomi seperti klaim pengangguran dan Purchasing Managers Index (PMI).

Meski berpeluang melanjutkan penguatan, ruang penguatan rupiah dinilai terbatas karena sebelumnya telah menguat cukup signifikan dan berpotensi terjadi aksi ambil untung di pasar saham.

Kurs rupiah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Rp16.300 hingga Rp16.400 per dolar AS.

Penulis :
Balian Godfrey