
Pantau - Pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) semakin dipandang krusial dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, karena dinilai mampu membentuk generasi muda yang berpikir kritis, inovatif, dan kolaboratif.
Dr. Stephanie Riady menekankan bahwa sains bukan sekadar hafalan, tetapi cara berpikir dan memecahkan masalah, sementara pendidikan sains di Indonesia masih banyak mengandalkan hafalan dan ujian pilihan ganda yang minim praktik.
Banyak siswa merasa pelajaran STEM sulit dipahami karena metode pengajaran yang kurang kontekstual dan tidak membumi dalam kehidupan sehari-hari.
Reformasi Pengajaran, Kolaborasi Nasional, dan Target 10 Juta Siswa
Data PISA 2022 menempatkan Indonesia di peringkat 71 dari 80 negara dalam literasi sains, sementara laporan Bank Dunia menunjukkan pelatihan guru di Indonesia belum efektif dalam membekali mereka dengan penguasaan konten dan metode STEM.
Beberapa negara seperti Korea Selatan, Finlandia, Vietnam, dan Malaysia telah menunjukkan peningkatan kualitas pendidikan melalui fokus serius pada pengembangan STEM.
Di Indonesia, berbagai inisiatif telah muncul, seperti pelatihan robotik di Yogyakarta, kompetisi inovasi di Jakarta, dan pengembangan Internet of Things (IoT) di Surabaya.
Program STEM Indonesia Cerdas, yang menjadi bagian dari inisiatif pemerintahan Prabowo-Gibran, melibatkan kerja lintas kementerian dan sektor untuk membangun sistem pendidikan STEM yang berkelanjutan.
Program ini menargetkan 500 sekolah perintis dan menjangkau 10 juta siswa dalam lima tahun, dengan kompetensi dasar kecerdasan buatan (AI) dan STEM sebagai tujuan utama.
Fokus program mencakup penguatan kompetensi guru, kurikulum berbasis proyek dan AI, penciptaan ekosistem belajar kolaboratif, serta evaluasi menyeluruh untuk menjamin keberhasilan implementasi.
Dr. Mochtar Riady menyatakan bahwa pendidikan adalah warisan terbaik bagi generasi penerus, dan menyerukan keterlibatan seluruh keluarga Indonesia dalam mendukung pendidikan anak-anak.
Pendidikan STEM diharapkan tidak hanya mencetak ilmuwan, tetapi juga membentuk generasi yang berpola pikir logis, mandiri, tangguh, dan kreatif.
STEM Indonesia Cerdas diharapkan menjadi gerakan nasional yang mengubah cara berpikir dan belajar anak Indonesia secara menyeluruh, bukan sekadar proyek pendidikan jangka pendek.
- Penulis :
- Balian Godfrey