
Pantau - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Group memproyeksikan akan melayani hingga 421.391.252 pelanggan kereta bersubsidi atau Public Service Obligation (PSO) sepanjang tahun 2025, mencerminkan kepercayaan publik yang semakin tinggi terhadap moda transportasi berbasis rel.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyebut angka ini mencakup 11.525.805 pelanggan untuk kereta api antarkota dan 409.865.447 pelanggan untuk kereta api perkotaan.
PSO Jadi Investasi Transportasi Publik yang Inklusif dan Berkelanjutan
Anne menegaskan bahwa PSO bukan sekadar skema subsidi, melainkan bentuk investasi jangka panjang yang bertujuan menciptakan akses transportasi publik yang adil, efisien, aman, dan ramah lingkungan bagi seluruh masyarakat.
Hingga April 2025, KAI telah melayani 157.161.247 pelanggan, meningkat 9,01 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 144.173.430 pelanggan.
Berikut rincian jumlah pelanggan hingga April 2025:
- KAI Induk: 17.709.671
- KAI Commuter: 125.818.020
- KAI Bandara: 1.745.766
- KAI Wisata: 58.636
- LRT Jabodebek: 8.434.674
- Whoosh (KCIC): 1.852.555
- LRT Sumsel: 1.462.303
- KA Makassar–Parepare: 79.622
Tren Naik Sejak 2021, DJKA Berperan Strategis
Tren pengguna PSO terus menunjukkan kenaikan signifikan selama lima tahun terakhir:
- 2021: 145 juta pelanggan
- 2022: 255 juta pelanggan
- 2023: 347 juta pelanggan
- 2024: 427 juta pelanggan
KAI bekerja sama erat dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan dalam mengembangkan layanan PSO. DJKA berperan penting dalam menyusun kebijakan, mengawasi standar pelayanan, dan mengalokasikan anggaran PSO secara berkelanjutan.
Dengan proyeksi yang optimis ini, KAI dan DJKA terus berupaya memperluas akses transportasi publik berbasis rel yang dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.
- Penulis :
- Balian Godfrey








