
Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat pada penutupan perdagangan Jumat (23/5/2025), mencatat kenaikan sebesar 47,18 poin atau 0,66 persen ke level 7.214,16.
Sektor Barang Baku dan Sentimen Suku Bunga Dorong IHSG
Penguatan IHSG dipimpin oleh saham-saham di sektor barang baku yang mengalami lonjakan tertinggi sebesar 3,23 persen.
Indeks LQ45, yang mencakup 45 saham unggulan, turut menguat sebesar 1,53 poin atau 0,19 persen ke posisi 816,54.
Menurut analis, sentimen positif dalam negeri datang dari pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dari 5,75 persen menjadi 5,50 persen.
"Di dalam negeri, IHSG menguat karena masih terasanya euphoria pemangkasan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) dari sebelumnya 5,75 menjadi 5,50 persen."
IHSG dibuka menguat dan terus bertahan di zona positif sepanjang sesi pertama hingga sesi penutupan perdagangan.
Faktor Eksternal Ikut Perkuat Sentimen
Faktor eksternal turut memberikan dukungan bagi penguatan pasar saham domestik.
Morgan Stanley menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China menjadi 4,5 persen untuk tahun 2025 dan 4,2 persen untuk tahun 2026.
Peningkatan proyeksi tersebut didorong oleh meredanya ketegangan dagang antara China dan Amerika Serikat, serta rencana stimulus fiskal dari pemerintah China.
Stimulus fiskal diperkirakan berkisar antara 500 miliar yuan hingga 1 triliun yuan yang akan difokuskan pada sektor infrastruktur.
Pemerintah China juga mengusulkan langkah-langkah baru untuk mendukung sektor usaha kecil dan mikro, terutama di bidang pertanian.
Kebijakan itu mencakup perluasan akses pembiayaan, seperti pinjaman pertama, kredit perusahaan, serta pinjaman jangka menengah dan panjang.
Regulator keuangan China akan memandu bank untuk menetapkan suku bunga pinjaman yang wajar, menurunkan biaya tambahan, serta menyederhanakan prosedur persetujuan kredit.
Selain sektor barang baku, sektor transportasi dan logistik turut naik 1,05 persen, disusul sektor industri yang menguat 0,66 persen.
- Penulis :
- Arian Mesa