
Pantau - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa Provinsi Jawa Timur merupakan kontributor tertinggi untuk produksi padi secara nasional.
Salah satu daerah dengan sumbangan produktivitas padi tertinggi adalah Kabupaten Ngawi, yang berhasil menerapkan praktik pertanian ramah lingkungan secara berkelanjutan.
Per 23 Mei 2025, stok beras di Bulog Kanwil Jatim tercatat mencapai 868.208 ton, atau setara dengan 22,45 persen dari total stok beras nasional.
Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa pertumbuhan sektor pertanian Jawa Timur memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah maupun Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Komponen utama yang mendukung peningkatan produktivitas pertanian di Jatim meliputi suplai air, ketersediaan bibit dan pupuk, serta alat mesin pertanian (alsintan).
Ngawi Maksimalkan Pertanian Organik dan Alsintan, Produksi Terus Naik
Khofifah mengapresiasi Kabupaten Ngawi atas keberhasilannya dalam memaksimalkan penggunaan pupuk organik dalam kerangka Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB).
Penggunaan alsintan seperti combine harvester juga disebut sebagai faktor penting yang mempercepat masa tanam sekaligus mengurangi kerugian hasil panen.
Gubernur menyebut bahwa Indeks Pertanaman (IP) di Kabupaten Ngawi mampu mencapai tujuh kali masa tanam dalam dua tahun.
Ia juga mengimbau seluruh pihak, termasuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan elemen ekosistem pertanian, untuk terus mendukung pertanian di Jatim sebagai bagian dari ketahanan pangan nasional.
Proyeksi produksi padi Jatim sepanjang 2025 mencapai 12,7 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), atau setara dengan 8,19 juta ton beras.
Jumlah ini meningkat dibandingkan realisasi tahun 2024 yang mencapai 9.226.340 ton GKG.
Dalam kunjungan ke Kabupaten Ngawi, Gubernur Khofifah juga melaporkan kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman bahwa Bulog Jatim telah aktif menyerap beras dari petani.
Target penyerapan Bulog Kanwil Jatim untuk periode Februari hingga Mei 2025 sebesar 585.581 ton setara beras, dan hingga 22 Mei telah terealisasi sebanyak 478.757 ton atau 81,76 persen.
Produksi beras dari Kabupaten Ngawi terus menunjukkan tren peningkatan, dari 771 ribu ton pada 2023 menjadi 778 ribu ton GKG pada 2024, berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi.
Luas tanam padi di Ngawi selama tahun 2024 mencapai 144.896 hektare.
Untuk tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Ngawi mendapat target luas tanam 180.000 hektare dari pemerintah pusat, sebagai kontribusi terhadap program swasembada pangan nasional.
- Penulis :
- Balian Godfrey