Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Airlangga Ajak Dunia Usaha Berinvestasi di Infrastruktur Hijau, Targetkan Emisi Nol dan Pertumbuhan Inklusif

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Airlangga Ajak Dunia Usaha Berinvestasi di Infrastruktur Hijau, Targetkan Emisi Nol dan Pertumbuhan Inklusif
Foto: Airlangga ajak pengusaha dukung infrastruktur berkelanjutan demi capai SDGs dan percepatan transformasi ekonomi hijau. (Sumber: ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.)

Pantau - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak pelaku usaha untuk berinvestasi di sektor infrastruktur berkelanjutan dalam rangka memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan ramah lingkungan.

Ajakan tersebut disampaikan dalam forum The Tri Hita Karana Inaugural Global Business Summit on Belt and Road Infrastructure Investment for Better Business, Better World, and Sustainable Development Goals.

Airlangga menyampaikan bahwa hingga tahun 2024, Indonesia telah mencapai sekitar 62 persen dari target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada bidang penanggulangan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan.

Transformasi Hijau dan Target Emisi Nol 2060

Pemerintah tengah mendorong transformasi ekonomi hijau dengan fokus pada pembangunan ekonomi rendah karbon, ekonomi sirkular, ekonomi biru, serta transisi energi terbarukan.

Transformasi ini diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hingga 6,1%–6,5% per tahun hingga tahun 2050.

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, pemerintah menargetkan pencapaian net zero emission pada tahun 2060.

Untuk itu, Indonesia merencanakan pembangunan kapasitas energi terbarukan sebesar 75 gigawatt dalam 15 tahun ke depan, yang mencakup tenaga surya, hidro, panas bumi, dan nuklir.

Pemerintah juga tengah berupaya mengatasi berbagai hambatan keuangan, regulasi, dan sosial dalam mempercepat proses transisi energi.

Investasi Infrastruktur Digital dan Dukungan untuk UMKM

Airlangga juga menyoroti percepatan hilirisasi industri, seperti pengembangan industri nikel untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik dan peningkatan produksi baja tahan karat.

Di sektor ekonomi digital, Indonesia diproyeksikan mencapai nilai sebesar 146 miliar dolar AS pada tahun 2025, dengan e-commerce mendominasi melalui gross merchandise value sebesar 90 miliar dolar AS pada 2024.

Pemerintah mendukung transformasi digital ini melalui perluasan infrastruktur dan layanan digital, termasuk memperkuat UMKM melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan target penyaluran Rp300 triliun pada 2025.

Dalam penutupnya, Airlangga menyerukan kolaborasi dunia usaha dalam lima aspek utama: investasi infrastruktur berkelanjutan, proyek ekonomi hijau, transformasi digital, hilirisasi industri, dan program perlindungan sosial.

Ia menyatakan, “Mari bersama-sama, kita membangun lingkungan bisnis yang lebih baik dan dunia yang lebih baik untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia”.

Penulis :
Balian Godfrey