
Pantau - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akan bertemu dengan pihak INPEX Masela sekitar Juni 2025 untuk membahas percepatan proyek LNG Blok Masela yang berlokasi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Pemerintah Tegaskan Komitmen dan Tekanan pada INPEX
Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mendorong percepatan pengembangan proyek strategis nasional tersebut, yang ditargetkan memulai produksi LNG pertama (first stream) pada tahun 2030.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) bahkan berharap produksi bisa dimulai lebih cepat, yakni pada kuartal II tahun 2029.
INPEX saat ini tengah menjalankan tahapan Front End Engineering and Design (FEED), yang menjadi fase awal untuk mengidentifikasi kebutuhan teknis proyek secara mendalam.
Pemerintah telah meminta INPEX menunjukkan keseriusan dalam pengembangan Blok Masela dengan mempercepat seluruh tahapan, termasuk finalisasi desain dan investasi.
Menteri Bahlil sebelumnya telah mengirimkan surat teguran pertama kepada INPEX akibat keterlambatan proyek, dan mengancam akan mengeluarkan teguran kedua hingga pencabutan kontrak jika tidak ada kemajuan signifikan.
Hingga saat ini, belum ada rencana pemerintah untuk mengganti INPEX sebagai operator utama, namun proses dan kepatuhan terhadap aturan pemerintah akan terus diawasi ketat.
Komposisi Kepemilikan dan Target Produksi LNG Masela
Blok Masela dioperasikan berdasarkan kontrak Wilayah Kerja (WK) yang ditandatangani pada 16 November 1998 dengan masa berlaku 30 tahun, ditambah kompensasi 7 tahun dan perpanjangan 20 tahun, hingga berakhir pada 15 November 2055.
Komposisi pemegang partisipasi saat ini adalah:
- INPEX Masela Ltd (65 persen/operator)
- PT Pertamina Hulu Energi Masela (20 persen)
- Petronas Masela Sdn. Bhd (15 persen)
Proyek LNG Masela ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional dan menargetkan kapasitas produksi sebesar 9,5 juta metrik ton LNG per tahun, 150 juta standar kaki kubik gas pipa per hari, dan 35.000 barel kondensat per hari.
Target operasional proyek masih mengacu pada kuartal IV tahun 2029, namun pemerintah terus mendorong agar bisa dipercepat tanpa mengorbankan aspek teknis dan regulasi.
- Penulis :
- Balian Godfrey