
Pantau - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI) bersama Hydrogen de France SA (HDF Energy) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) menjalin kerja sama dalam proyek pengembangan energi bersih berbasis hidrogen di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang akan menyediakan listrik untuk lebih dari 10 ribu rumah tangga.
Proyek ini bertujuan menyediakan akses energi bersih dan stabil tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, serta menjawab kebutuhan listrik masyarakat dalam aktivitas sehari-hari.
Menurut keterangan resmi, proyek ini juga akan memberikan dampak ekonomi dengan mendukung pertumbuhan sektor pertanian dan pariwisata di wilayah tersebut.
Selain itu, proyek ini diperkirakan menciptakan lebih dari 100 lapangan kerja baru selama masa konstruksi dan operasional.
Proyek Jangka Panjang dengan Dampak Lingkungan Positif
Dalam masa operasional selama 25 tahun, proyek ini diproyeksikan mampu mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 711.946 ton karbon dioksida ekuivalen (tCO2e), atau rata-rata 28.478 tCO2e per tahun.
SMI menyatakan minat mendalam terhadap proyek ini karena berlokasi di wilayah Indonesia timur, yang menjadi prioritas pembiayaan mereka.
Pengembangan proyek ini menggunakan skema blended finance, dengan teknologi fuel cell sebagai basis energi bersih.
HDF Energy, mitra asing dalam proyek ini, dikenal memiliki spesialisasi dalam teknologi hydrogen-to-power yang mendukung transisi energi berkelanjutan.
“Hal ini tentunya membuat kami semakin terpacu untuk meningkatkan semangat kolaboratif dalam membantu mengatasi dampak perubahan iklim,” ujar perwakilan dari SMI.
Disaksikan Presiden Prabowo dan Macron, MoU Ditandatangani di Jakarta
Nota Kesepahaman (MoU) tentang penjajakan dukungan pembiayaan untuk pemanfaatan hidrogen ditandatangani oleh Direktur Utama SMI Reynaldi Hermansjah, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, dan Founder & CEO HDF Energy Damien Havard.
Penandatanganan MoU tersebut berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu 28 Mei 2025, dan disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto serta Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Hingga Maret 2025, SMI telah membiayai 96 proyek terkait iklim dengan total komitmen sebesar Rp34,1 triliun dan nilai proyek mencapai Rp175,3 triliun.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 48 proyek telah dihitung dampak pengurangan emisinya dengan total penurunan emisi sebesar 4 juta tCO2e.
Potensi carbon credit equivalent dari proyek-proyek tersebut mencapai 14 juta dolar AS atau sekitar Rp228,13 miliar.
- Penulis :
- Arian Mesa