Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemenpora Dukung Trail of The Kings 2025 sebagai Strategi Promosi Wisata Dunia

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Kemenpora Dukung Trail of The Kings 2025 sebagai Strategi Promosi Wisata Dunia
Foto: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menerima audiensi Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Jimmy B. Panjaitan didampingi Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Lamhot beserta jajaran lainya, di Kantor Kemenpora, Jakarta (sumber: Kemenpora)

Pantau - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kejuaraan lari lintas alam Trail of The Kings (TOTK) 2025 yang akan digelar di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, pada 17–19 Oktober 2025.

Dukungan ini disampaikan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo saat menerima audiensi Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Jimmy B. Panjaitan di Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Jimmy turut didampingi oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga serta jajaran lainnya.

Menpora Dito menyebutkan bahwa kejuaraan TOTK 2025 akan menjadi ajang yang menampilkan potensi Indonesia ke mata dunia.

"Event TOTK 2025 bisa menjadi etalase potensi Indonesia di mata dunia. Kami akan berkolaborasi lintas sektor agar sport tourism benar-benar menjadi kekuatan baru pariwisata Indonesia", ujar Dito.

Target 2.200 Pelari Internasional, Danau Toba Disiapkan Jadi Destinasi Kelas Dunia

Perlombaan TOTK 2025 akan menyuguhkan enam kategori lomba, yaitu Kids Run, 5K, 18K, 28K, 60K, dan 100K, dengan target peserta mencapai 2.200 pelari dari 25 negara.

Pemerintah menilai ajang ini tidak hanya sekadar perlombaan lari, tetapi menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk memposisikan Danau Toba sebagai The Global Epicenter of Outdoor Activities.

Jimmy B. Panjaitan menegaskan bahwa TOTK adalah bagian dari rebranding besar kawasan Danau Toba yang menyatukan sport tourism, ekowisata, wisata budaya, dan geowisata.

"Ini adalah rebranding besar yang menggabungkan sport tourism, ekowisata, wisata budaya, dan geowisata dalam satu narasi integral. Danau Toba akan kita posisikan sejajar dengan destinasi global seperti Patagonia dan Queenstown", ujar Jimmy.

Ia juga menyoroti kekayaan potensi kawasan Danau Toba mulai dari status geopark, budaya Batak, hingga aktivitas petualangan seperti trail running, kayaking, dan spiritual trekking.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga menilai pengembangan sport tourism sebagai kunci peningkatan ekonomi kreatif dan sektor pariwisata nasional.

"Jepang saja menjadikan sport tourism sebagai devisa terbesar kedua setelah industri. Mereka mampu menarik 60 juta turis mancanegara, sementara kita masih di angka 15 juta", katanya.

Ia menambahkan, "Kami di Komisi VII mendorong agar Danau Toba menjadi panggung event-event internasional yang mampu meningkatkan kunjungan wisatawan asing dan mendatangkan devisa bagi negara".

Penulis :
Arian Mesa