Pantau - Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang menyatakan bahwa pihaknya masih mempertimbangkan wacana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengenai penerapan jam masuk sekolah pukul 06.00 WIB di wilayah Kabupaten Bekasi.
Ade menekankan bahwa kebijakan tersebut harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah dan tidak bisa serta merta diadopsi begitu saja.
"Jam 6, sepertinya saya harus komunikasi dengan Pak Gubernur. Terus tadi izin edaran itu lagi diproses, kami tunggu dulu," ujar Ade.
Perlu Diskusi Lintas Tingkatan dan Pandangan Orang Tua
Ade menegaskan bahwa keputusan soal jam masuk sekolah harus melalui pembahasan antara Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Ia juga menilai penting untuk melibatkan pendapat orang tua siswa agar kebijakan ini tidak menimbulkan dampak negatif.
"Kalau jam 6 ini kan kita kembalikan juga ke orang tua. Orang-orang belum sanggup juga, belum bangun. Karena normal itu jam 7. Tapi apa yang menjadi perintah pusat maupun provinsi, nanti kami akan bahas," kata Ade.
Kewenangan Terbatas dan Respons Publik
Rencana Gubernur Dedi Mulyadi pertama kali disampaikan melalui akun Instagram @dedimulyadi71 pada Kamis (29/5), di mana ia menyatakan, "Enggak apa-apa jam belajar-nya jam 6 pagi, tetapi hari Sabtu libur. Setuju enggak?"
Wacana ini memicu berbagai tanggapan publik karena rencananya akan diterapkan di seluruh jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.
Namun, secara aturan, gubernur hanya memiliki kewenangan terhadap sekolah menengah atas, sedangkan sekolah dasar dan menengah pertama merupakan tanggung jawab bupati dan wali kota.
Dengan demikian, kebijakan tersebut tidak secara otomatis berlaku di seluruh tingkat pendidikan di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat.
- Penulis :
- Arian Mesa
