
Pantau - Pemerintah berhasil menyerap dana sebesar Rp28 triliun dari lelang Surat Utang Negara (SUN) yang digelar pada Selasa, 3 Juni 2025, melebihi target indikatif Rp26 triliun.
Total penawaran masuk dalam lelang tersebut mencapai Rp77,18 triliun, menunjukkan minat investor yang tinggi terhadap instrumen utang negara.
Rincian Serapan SUN Berdasarkan Seri
Penyerapan terbesar berasal dari seri FR0103 (pembukaan kembali) senilai Rp9,45 triliun dari penawaran Rp26,99 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang sebesar 6,85460 persen dan jatuh tempo pada 15 Juli 2035.
Seri FR0104 juga mencatat serapan tinggi, yakni Rp6,8 triliun dari penawaran Rp28,91 triliun, dengan imbal hasil 6,45578 persen dan jatuh tempo 15 Juli 2030.
Seri FR0106 diserap Rp4,45 triliun dari penawaran Rp6,74 triliun, dengan imbal hasil 7,01990 persen dan jatuh tempo 15 Agustus 2040.
Seri FR0107 menyumbang Rp2,8 triliun dari penawaran Rp3,90 triliun, dengan imbal hasil 7,04999 persen dan jatuh tempo 15 Agustus 2045.
Dari seri penerbitan baru, SPN12260604 diserap sebesar Rp2 triliun dari penawaran Rp5,41 triliun, dengan imbal hasil tetap 6,00000 persen dan jatuh tempo 4 Juni 2026.
Seri FR0105 diserap Rp1,8 triliun dari penawaran Rp2 triliun, dengan imbal hasil 7,09945 persen dan jatuh tempo 15 Juli 2064.
FR0102 diserap Rp700 miliar dari penawaran Rp2,21 triliun, dengan imbal hasil 7,02894 persen dan jatuh tempo 15 Juli 2054.
Sementara itu, seri SPN03250903 tidak diserap sama sekali meski menerima penawaran Rp1 triliun.
Stabilitas Fiskal dan Daya Tarik Investasi
Kinerja lelang ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas fiskal Indonesia serta daya tarik SUN sebagai instrumen investasi jangka panjang.
Imbal hasil yang kompetitif dan likuiditas yang tinggi terus menjadi faktor pendorong bagi investor domestik dan asing untuk berpartisipasi dalam lelang SUN.
- Penulis :
- Balian Godfrey