Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Produk Furnitur Indonesia Raup Rp3,7 Miliar di Pameran Internasional INDEX Dubai 2025

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Produk Furnitur Indonesia Raup Rp3,7 Miliar di Pameran Internasional INDEX Dubai 2025
Foto: Salah satu peserta Paviliun Indonesia dalam pameran Interior Design and Furniture Exhibition (INDEX) Dubai 2025 pada 27-29 Mei 2025 di Dubai World Trade Center, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). (sumber: ITPC Dubai)

Pantau - Produk furnitur Indonesia mencatatkan transaksi senilai 225 ribu dolar AS atau sekitar Rp3,70 miliar dalam ajang Interior Design and Furniture Exhibition (INDEX) Dubai 2025 yang berlangsung pada 27–29 Mei 2025 di Dubai World Trade Center, Uni Emirat Arab.

Indonesia Manfaatkan Pameran Dubai untuk Dorong Ekspor Furnitur

Fajarini Puntodewi, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, mengatakan bahwa pelaku usaha Indonesia berhasil memanfaatkan peluang dari pameran tahunan terbesar di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.

"Indonesia perlu menjadikan Uni Emirat Arab sebagai hub perdagangan dunia, khususnya untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara," ujar Fajarini.

Ia menambahkan bahwa pemerintah mendorong pelaku usaha furnitur Indonesia untuk aktif melakukan promosi ekspor, baik secara kolaboratif dengan pemerintah maupun secara mandiri.

Fajarini juga mengajak para pelaku usaha, termasuk pelaku UMKM, untuk giat mencari peluang melalui pameran internasional seperti INDEX Dubai.

Kualitas Produk Furnitur RI Diakui, Potensi Pasar Semakin Terbuka

Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai, Widy Haryono, menyebutkan bahwa produk furnitur Indonesia semakin bersaing di pasar UEA berkat kualitas tinggi dan desain yang sesuai dengan selera pasar setempat.

"Produk Indonesia perlu terus dipromosikan agar mampu bersaing dengan furnitur dari negara lain," kata Widy.

Ia juga menyarankan agar Indonesia menjalin kemitraan strategis dengan pelaku usaha di UEA untuk mendapatkan akses pasar yang lebih luas dan menguntungkan, termasuk untuk menembus pasar Amerika Serikat.

Lebih lanjut, pemerintah Indonesia saat ini juga tengah berupaya menghilangkan tarif resiprokal yang masih diberlakukan untuk produk furnitur dalam hubungan dagang dengan Amerika Serikat.

Penulis :
Arian Mesa