
Pantau - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri penutupan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Kamis, 12 Juni 2025, dan menyerukan dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall.
DKI Diminta Urunan Lewat APBD
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo secara terbuka menyebut dirinya mencari Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, untuk membahas kontribusi APBD DKI terhadap proyek tanggul laut yang akan membentang sejauh 500 kilometer di pesisir utara Pulau Jawa, dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur.
Prabowo mengatakan bahwa dirinya sempat bertemu dengan Gubernur Pramono beberapa hari sebelum acara, bahkan telah mengirim utusan khusus guna memastikan dukungan dari Pemprov DKI.
Ia mengklaim telah mendapat jawaban positif dari Pemprov DKI.
"Alhamdulillah. Karena APBD-nya DKI sangat besar. Jadi saya bilang DKI harus urunan. Pemerintah pusat urunan," kata Prabowo.
Presiden memperkirakan kontribusi yang diharapkan dari APBD DKI mencapai 8 miliar dolar AS atau sekitar Rp128 triliun, yang menurutnya bisa dialokasikan sebesar 1 miliar dolar AS per tahun.
Proyek Prioritas Nasional, Terbuka untuk Investor Asing
Secara keseluruhan, biaya pembangunan proyek giant sea wall ini diperkirakan mencapai 80 miliar dolar AS.
Untuk wilayah Teluk Jakarta saja, Prabowo menyebut biaya khususnya bisa mencapai 8 hingga 10 miliar dolar AS.
"Khusus untuk Teluk Jakarta, kemungkinan 8 (miliar) sampai 10 miliar dolar (AS), kalau 8 sampai 10 miliar dolar, saya kira kita sendiri mampu. Di sini ada hadir Gubernur DKI? Tidak? Enggak hadir? Waduh. Coba diselidiki kenapa tidak hadir," ucap Prabowo di hadapan peserta konferensi.
Proyek ini, menurut Prabowo, akan menjadi prioritas utama untuk wilayah Jakarta, disusul oleh Semarang, Pekalongan, dan Brebes yang juga rentan terhadap banjir rob.
"Air itu sudah mengancam kehidupan rakyat kita, harus segera. Dan ini suatu yang harus kita laksanakan dan kita terbuka," tegas Prabowo.
Ia juga membuka peluang kerja sama investasi dengan perusahaan dari China, Jepang, Korea Selatan, Eropa, hingga Timur Tengah.
Namun, ia menekankan bahwa proyek tetap akan dijalankan meskipun tanpa kerja sama asing.
"Tapi, kita tidak tunggu (kerja sama), kita akan gunakan kekuatan (anggaran) kita sendiri," ujarnya.
- Penulis :
- Arian Mesa
- Editor :
- Tria Dianti










