
Pantau - Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan sejumlah langkah inovatif untuk meningkatkan produktivitas komoditas unggulan daerah, yakni kemiri, jagung, dan selada.
Kepala BRIDA NTB I Gede Putu Ariadi menjelaskan bahwa pihaknya menggandeng koperasi Bank NTB Syariah untuk membangun sistem pertanian modern dan berkelanjutan berbasis inovasi teknologi.
Fokus riset diarahkan pada pengembangan mesin pemecah dan pemurni kemiri, mesin pengering dan pengolah jagung skala UMKM, serta teknologi hidroponik dan penanganan pascapanen selada.
Bank NTB Syariah sendiri telah mengembangkan usaha hidroponik yang menyuplai kebutuhan sektor pariwisata serta terlibat dalam pengolahan dan pemasaran komoditas jagung, kemiri, dan perikanan.
Teknologi Permesinan Jadi Kunci Efisiensi dan Daya Saing Komoditas Lokal
BRIDA NTB mendukung sektor pertanian dari sisi inovasi teknologi, termasuk mesin perontok jagung, pengupas kemiri, dan sistem pendukung hidroponik.
Lembaga tersebut juga menjalin kerja sama dengan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram (Unram) untuk mengembangkan potensi komoditas lokal secara maksimal.
Menurut Ummy Hanik, perwakilan koperasi Bank NTB Syariah, kemitraan ini bertujuan menjawab tantangan produktivitas, efisiensi, dan nilai tambah produk pertanian NTB.
“Melalui riset dan pengembangan permesinan, kami ingin menjawab tantangan produktivitas, efisiensi, dan nilai tambah produk pertanian NTB,” ujarnya.
Data dari Badan Pusat Statistik tahun 2020 mencatat luas lahan perkebunan kemiri di NTB sebesar 2.254 hektare dengan produksi mencapai 1.878 ton biji kemiri.
Sementara itu, produksi jagung pipilan kering pada tahun 2024 tercatat sebesar 1,21 juta ton dengan luas panen mencapai 173,76 ribu hektare.
- Penulis :
- Balian Godfrey