
Pantau - Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengusulkan agar pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah menggunakan pendekatan hybrid untuk menyesuaikan dengan kondisi geografis dan infrastruktur yang berbeda-beda di tiap daerah.
Hetifah menilai pendekatan ini penting agar program tidak hanya efektif tetapi juga aman, menyusul adanya kasus keracunan yang sebelumnya terjadi.
"Ya jadi karena kan MBG itu terlaksana di sekolah ya. Tentu kita tahu ada kekuatan kelemahannya, metode yang sifatnya tersentral dengan yang berbasis sekolah. Nah mungkin nanti kita bisa menggunakan metode hybrid," ungkapnya.
Skema Hybrid Disesuaikan dengan Kondisi Daerah
Hetifah menjelaskan bahwa skema hybrid akan terbagi menjadi dua, yakni sistem terpusat melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah padat penduduk, serta sistem berbasis sekolah di wilayah dengan jarak antar sekolah yang berjauhan.
Menurutnya, sejumlah sekolah telah memiliki dapur dan pengalaman dalam pengelolaan makanan sehingga layak dijadikan basis penyedia makanan bergizi.
"Bahkan banyak sekolah yang sudah memiliki dapur, sudah memiliki pengalaman baik. Nah mungkin bisa dilakukan itu melalui basis sekolah, dengan melibatkan tentu saja bukan hanya kantinnya, tapi juga pengawasan dari orang tua, keterlibatan dan partisipasi warga setempat," ia menambahkan.
Hetifah juga menekankan bahwa sistem tersebut tetap harus mematuhi standar operasional prosedur (SOP) yang ketat.
"Tetap dengan SOP dan harus ada prasyarat juga. Tentu sarana-prasarananya seperti dapur dan kantinnya juga harus memenuhi syarat, air bersih yang mengalir dan sebagainya," jelasnya.
Perlunya Pengawasan dan Evaluasi Lanjutan
Ia juga mengingatkan bahwa pendekatan berbasis sekolah tidak serta-merta lebih baik tanpa adanya kontrol yang memadai dari berbagai pihak.
"Jadi jangan berasumsi atau take it for granted, seolah-olah MBG itu kalau sekarang langsung diberikan ke sekolah pasti langsung lebih baik kalau tidak ada sentuhan," ia mengungkapkan.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap para juru masak di seluruh SPPG.
Evaluasi tersebut mencakup aspek kedisiplinan, kualitas, dan kemampuan memasak untuk memastikan kejadian keracunan tidak terulang.
"Salah satu evaluasi yang utama adalah mengenai kedisiplinan, kualitas, kemampuan juru masak tidak hanya di tempat terjadi (keracunan), tetapi juga di seluruh SPPG," ujar Zulkifli Hasan.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti