Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemprov NTB Fokus Tingkatkan Kompetensi Lulusan SMK dan Sarjana

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Pemprov NTB Fokus Tingkatkan Kompetensi Lulusan SMK dan Sarjana
Foto: NTB Genjot Pendidikan Vokasi untuk Siapkan Tenaga Kerja Migran Berkualitas(Sumber: ANTARA/Nur Imansyah.)

Pantau - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memperkuat pendidikan vokasi guna mencetak tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di pasar global, khususnya calon pekerja migran Indonesia (PMI).

Langkah ini merupakan arahan dan komitmen Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, sebagaimana disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB, Baiq Nelly Yuniarti.

"Ini yang sekarang kita terus dorong dan diperkuat, bagaimana tenaga kerja yang kita kirim ke luar negeri itu memiliki keahlian tertentu," ungkap Baiq Nelly.

Perlu Kolaborasi dan Penyesuaian Standar Industri Global

Penguatan pendidikan vokasi tidak hanya dilakukan di lembaga pendidikan, tetapi juga melibatkan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) serta dunia usaha dan industri.

Kolaborasi lintas sektor ini penting untuk mengatasi mismatch atau ketidaksesuaian antara keahlian lulusan dengan kebutuhan dunia kerja.

Baiq Nelly mencontohkan bahwa meskipun ada peluang kerja ke Jepang, lulusan SMK yang tidak menguasai bahasa Jepang tidak dapat dikirim ke negara tersebut.

Ia juga menyebutkan bahwa Australia membutuhkan tenaga kerja di bidang elektronik, namun memerlukan lulusan dengan standar keahlian sesuai permintaan industri di sana.

Tantangan dan Langkah Strategis NTB

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pengangguran tertinggi di NTB berasal dari lulusan SMK, yang mencapai Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,73 persen.

Total pengangguran di NTB per Agustus 2024 mencapai 87,01 ribu orang, naik dari 83 ribu orang pada 2023 dan 80 ribu orang pada 2022.

Permintaan tenaga kerja ke luar negeri, terutama Jepang, sangat tinggi, dengan kuota magang mencapai 15 ribu orang. Namun, dari 200 peserta seleksi, hanya 52 yang lulus.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pemprov NTB memperluas kerja sama dengan lembaga pendidikan, termasuk Fakultas Teknik Universitas Mataram (Unram), agar lulusan perguruan tinggi juga terserap di pasar global.

"Sayang kan sarjana penghasilan di dalam negeri, padahal penghasilan di luar negeri jauh lebih besar. Jadi kita coba mengubah pola pikir itu bagaimana mereka meningkatkan wawasan, menambah pengalaman dan keahliannya," ujar Baiq Nelly.

Penulis :
Balian Godfrey