billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Program Makan Bergizi Gratis Butuh Kolaborasi Lintas Sektor, BGN Tegaskan Peran Daerah Sangat Vital

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Program Makan Bergizi Gratis Butuh Kolaborasi Lintas Sektor, BGN Tegaskan Peran Daerah Sangat Vital
Foto: Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bandarlampung oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dan Anggota Legislatif. Bandarlampung (sumber: Humas BGN)

Pantau - Badan Gizi Nasional (BGN) menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penguatan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dijalankan sebagai bagian dari upaya mencapai target Indonesia Emas 2045.

Kolaborasi Daerah dan Lintas Sektor Jadi Kunci

BGN menyatakan bahwa program MBG tidak bisa berjalan efektif tanpa adanya kerja sama dari berbagai lembaga atau pihak terkait di daerah yang memiliki pemahaman dan komitmen yang sama terhadap pentingnya pemenuhan gizi masyarakat.

"Tentunya program ini membutuhkan penguatan ataupun kolaborasi lintas sektor, seperti lembaga atau pihak terkait di daerah yang memiliki pemahaman yang sama dan komitmen kuat dalam implementasi program MBG," ungkap BGN dalam pernyataannya.

Program ini menyasar kelompok rentan seperti bayi, anak-anak, dan ibu hamil untuk mencukupi kebutuhan gizi harian mereka.

"Program ini untuk memenuhi gizi bayi, anak-anak, dan ibu hamil. Indonesia Emas 2045 akan semakin dekat dengan adanya program MBG," ujar perwakilan BGN.

Masyarakat dan pihak terkait pun diharapkan dapat menjadi mitra kerja BGN dalam pelaksanaan dapur MBG di berbagai wilayah.

Untuk mengoperasikan dapur MBG, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan menyerap antara 45 hingga 50 petugas yang bertugas memasak makanan bergizi setiap harinya.

"Nantinya mereka di kepalai oleh satu orang. Jadi, setiap dapur MBG dikelola oleh seorang Kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional. Kepala SPPG bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pengawasan terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan," jelas BGN.

Komitmen Pemerintah dan Dampak Ekonomi

Anggota Komisi IX DPR RI Rahmawati Herdian menyatakan bahwa MBG adalah bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun generasi unggul melalui intervensi gizi.

"Program MBG yang dibentuk dengan tujuan membantu mengurangi angka gizi buruk, mencukupi gizi anak-anak, memenuhi gizi ibu hamil, dan ibu menyusui," ujarnya.

Selain berdampak pada aspek kesehatan masyarakat, program MBG juga berpotensi memperkuat perekonomian lokal.

"Dapur MBG akan membantu sirkulasi ekonomi. Dengan adanya mitra dapur untuk MBG yang pastinya memerlukan bahan makanan yang bisa dibeli melalui petani sekitar, pengusaha bahan makanan, dan juga badan usaha milik desa (BUMDes)," tambah Rahmawati.

Program ini diharapkan menjadi salah satu tonggak penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia secara merata.

Penulis :
Arian Mesa