Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Empat WNI Asal Lamongan Dievakuasi dari Iran, Disdukcapil Temukan Status Kependudukan Nonaktif

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Empat WNI Asal Lamongan Dievakuasi dari Iran, Disdukcapil Temukan Status Kependudukan Nonaktif
Foto: Empat WNI Asal Lamongan Dievakuasi dari Iran, Disdukcapil Temukan Status Kependudukan Nonaktif(Sumber: ANTARA/ Alimun Khakim)

Pantau - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Lamongan menyatakan bahwa empat warga negara Indonesia (WNI) asal Lamongan yang baru saja dievakuasi dari Iran oleh Kementerian Luar Negeri berstatus nonaktif dalam sistem kependudukan nasional.

Kepala Disdukcapil Lamongan, Ahmad Edwyn Anedi, menjelaskan bahwa data keempat WNI tersebut tidak aktif karena tidak adanya aktivitas administrasi kependudukan selama lebih dari lima tahun.

“Banyak yang tanya soal ini. Setelah saya cek di sistem pusat, datanya sudah dinonaktifkan karena sudah lama tidak ada aktivitas,” ungkap Edwyn.

Data Dinonaktifkan Otomatis, Aktivasi Butuh Kedatangan Langsung

Sistem kependudukan nasional akan otomatis menonaktifkan data apabila tidak digunakan untuk pencetakan KTP, pembaruan data, atau akses layanan berbasis NIK dalam jangka waktu tertentu.

Untuk mengaktifkan kembali data kependudukan tersebut, Edwyn meminta agar para warga yang bersangkutan datang langsung ke kantor Disdukcapil.

“Saya mohon kepada yang bersangkutan agar datang langsung ke kantor supaya kami bisa bantu untuk mengaktifkan kembali,” ujarnya.

Evakuasi oleh Kemlu dan Kepulangan Mandiri

Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Lamongan, Dianto Hari Wibowo, mengonfirmasi bahwa keempat warga tersebut merupakan bagian dari daftar evakuasi yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri RI dari wilayah Iran.

Keempat WNI yang dievakuasi tersebut adalah Maftukhin, Qurunia Rani Rahmah, Zaki Muhammad, dan Fatimah Zafira Hashe.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Lamongan, Farah Damayanti Zubaidah, menambahkan bahwa seluruh warga tersebut telah kembali ke rumah masing-masing secara mandiri dan dijemput langsung oleh keluarga mereka.

“Sampai hari ini, total ada enam WNI asal Jawa Timur yang telah kembali ke Indonesia, empat di antaranya berasal dari Lamongan, satu dari Gresik, dan satu lagi dari Madura. Semuanya dijemput keluarga,” jelas Farah berdasarkan laporan dari Dinsos Provinsi Jawa Timur.

Penulis :
Aditya Yohan