
Pantau - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq meminta fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan di Jakarta Utara mulai dioperasikan pada Juli 2025, menyusul kesiapan infrastruktur dan kebutuhan mendesak pengelolaan sampah di ibu kota.
Infrastruktur Sudah Siap, Sampah Harus Dipilah
Hanif menyatakan bahwa RDF Rorotan telah melalui tahap pembuktian teknis dan siap untuk dimanfaatkan secara optimal.
"Kami sudah minta Juli harus aktif, karena sebenarnya infrastrukturnya sudah proven," ujarnya.
Namun, ia menekankan bahwa fasilitas tersebut hanya dapat beroperasi secara efektif jika sampah yang dipasok telah dipilah antara sampah organik dan anorganik.
Sebelumnya, uji coba RDF Rorotan sempat menuai protes warga karena bau tidak sedap yang muncul akibat penggunaan sampah campuran.
RDF Rorotan sendiri dirancang khusus untuk memproses sampah anorganik yang telah terpilah.
Dukungan Gubernur dan Kebutuhan Pengelolaan 8.000 Ton Sampah per Hari
Hanif mengungkapkan bahwa ia telah berkomunikasi langsung dengan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, terkait percepatan pengoperasian RDF Rorotan, yang ditetapkan sebagai pilot project pengelolaan sampah nasional.
"Ini sedang dengan serius ditangani Pak Gubernur. Pak Gubernur komitmen akan melakukan percepatan apapun caranya untuk menangani sampah," ungkapnya.
Jakarta saat ini diperkirakan menghasilkan sekitar 8.000 ton sampah per hari, sehingga memerlukan sistem pengelolaan yang efisien dan berkelanjutan.
Gubernur Pramono Anung sebelumnya menyampaikan bahwa RDF Rorotan belum bisa dioperasikan karena masih dalam tahap commissioning ulang.
Ia juga menegaskan bahwa RDF memerlukan pasokan sampah yang masih "baru" untuk mencegah timbulnya bau yang menjadi keluhan masyarakat.
- Penulis :
- Aditya Yohan