billboard mobile
HOME  ⁄  Nasional

Indonesia Siap Pimpin Ekonomi Digital ASEAN, Nezar Patria Tegaskan Peran Strategis dan Etika dalam Pengembangan AI

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Indonesia Siap Pimpin Ekonomi Digital ASEAN, Nezar Patria Tegaskan Peran Strategis dan Etika dalam Pengembangan AI
Foto: Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria (sumber: Kementerian Komunikasi dan Digital)

Pantau - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menegaskan kesiapan Indonesia untuk memimpin pertumbuhan ekonomi digital di kawasan ASEAN melalui kolaborasi regional dan penguatan etika dalam pengembangan teknologi kecerdasan artifisial (AI).

Peran Strategis Indonesia dalam Ekonomi Digital ASEAN

Nezar menyampaikan bahwa Indonesia memiliki posisi penting dalam ekosistem digital ASEAN karena populasi Indonesia yang mencapai 280 juta jiwa, atau sekitar 40 persen dari total populasi ASEAN.

Ia menambahkan bahwa kontribusi Indonesia terhadap nilai ekonomi digital ASEAN sangat besar.

"McKinsey mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi digital di ASEAN diperkirakan mencapai 1 triliun dolar AS pada 2030, dan 366 miliar dolar AS di antaranya berasal dari Indonesia," ungkapnya dalam acara "2025 Indonesia Strategic Engagement Workshop Series" yang digelar oleh US-ASEAN Business Council di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat.

Nezar menyatakan bahwa pemerintah Indonesia tidak hanya ingin meningkatkan penggunaan teknologi, tetapi juga bercita-cita menjadi pemain strategis global dalam pengembangan teknologi baru, termasuk AI.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Indonesia telah menyiapkan infrastruktur digital dan menyusun panduan etika sebagai kerangka dalam pengembangan teknologi AI.

Regulasi AI dan Akselerasi Infrastruktur Digital

Penetrasi internet di Indonesia saat ini telah mencapai 80 persen, meningkat signifikan dari lima tahun lalu yang masih di bawah 70 persen.

Meski demikian, tantangan infrastruktur masih menjadi fokus pemerintah, terutama dalam mempercepat migrasi jaringan ke teknologi 5G.

"Saat ini, 97 persen wilayah permukiman Indonesia sudah terjangkau oleh teknologi 4G. Tapi kita sekarang beranjak ke arah 5G," jelas Nezar.

Kementerian Komunikasi dan Digital berkomitmen membangun infrastruktur yang andal, tata kelola yang baik, serta memastikan keberlanjutan, inklusivitas, dan kepercayaan publik terhadap ekosistem digital.

Terkait dengan regulasi kecerdasan buatan, Indonesia telah menyelesaikan Readiness Assessment Methodology for AI (RAM-AI) dan menjadi negara pertama di ASEAN yang menyusun dokumen tersebut.

"RAM-AI ini berguna untuk melihat tingkat kesiapan adopsi teknologi kecerdasan buatan di Indonesia. Negara-negara lain seperti Malaysia bahkan menggunakan dokumen kita sebagai bahan komparasi," ujarnya.

Pemerintah mengadopsi pendekatan etika yang fleksibel dan ramah terhadap inovasi teknologi AI.

"Etika mengatur norma-norma dasar yang bisa lebih adaptif terhadap inovasi, sepanjang tetap sejalan dengan prinsip-prinsip etika global," ia mengungkapkan.

Nezar berharap forum tersebut dapat menjadi wadah pertukaran pandangan, membahas tantangan nyata, serta menyusun kerangka kolaboratif antara pemerintah dan pelaku industri.

"Kami berharap diskusi ini menjadi bagian penting dalam penyusunan regulasi, serta menjadi ajang bersama untuk membahas persoalan-persoalan yang mungkin selama ini tidak ada salurannya," tuturnya.

Penulis :
Arian Mesa
Editor :
Tria Dianti