
Pantau - Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) akan membentuk sistem pertanian modern dan lembaga pendidikan produktif untuk mengentaskan kemiskinan di Indramayu dan Bombana.
Langkah ini disampaikan oleh Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatmiko, saat menerima kunjungan Bupati Indramayu, Lucky Hakim, dan Bupati Bombana, Burhanuddin Anwar, di Kantor BP Taskin pada Jumat, 4 Juli 2025.
"Di Indramayu, BP Taskin akan mendorong pembentukan pertanian modern yang terkonsolidasi dengan kepemilikan saham oleh rakyat dan dorongan kolaborasi dengan koperasi multipihak sebagai instrumen pengentasan kemiskinan," ungkap Budiman.
Fokus Penanggulangan Kemiskinan di Indramayu
Budiman menjelaskan bahwa kemiskinan di Indramayu tergolong sebagai kemiskinan kultural yang membutuhkan pendekatan melalui pendidikan dan transformasi mental masyarakat.
Menurutnya, BP Taskin akan mendorong industrialisasi rakyat miskin dengan melibatkan mereka dalam rantai pasok industri pangan, perumahan, dan mendirikan pusat pelatihan seperti Badan Latihan Kerja Plus yang fokus pada kewirausahaan dan inovasi.
Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menyoroti bahwa permasalahan utama di wilayahnya adalah mentalitas warga yang kurang produktif, meskipun daerah ini memiliki kekayaan sumber daya alam seperti padi, perikanan, dan gas.
Saat ini, Indramayu tercatat sebagai kabupaten dengan jumlah masyarakat miskin tertinggi di Provinsi Jawa Barat.
Ia juga menyebut budaya konsumtif dan kebiasaan pesta berlebihan sebagai faktor yang menyebabkan warga menghabiskan penghasilan melebihi kemampuan finansial, hingga akhirnya terjerat utang berbunga tinggi.
"Sebenarnya, banyak warga Indramayu yang bekerja di luar negeri dan mengirimkan uangnya ke Indramayu. Kami mencatat, sehari Rp2 miliar masuk ke Indramayu dari tenaga kerja Indonesia di luar negeri, tetapi tetap saja mereka tidak bisa menabung," ujar Lucky.
Penanganan Kemiskinan Ekstrem di Bombana
Sementara itu, Bupati Bombana, Burhanuddin Anwar, mengungkapkan bahwa tingkat kemiskinan ekstrem di daerahnya mencapai 11 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Ia menilai bahwa bantuan sosial selama ini tidak cukup efektif karena membuat masyarakat terlalu nyaman dan tidak termotivasi untuk mandiri secara ekonomi.
Untuk itu, BP Taskin akan mengirim tenaga profesional ke Bombana guna memetakan permasalahan kemiskinan secara sistematis dan merancang solusi yang lebih tepat sasaran.
- Penulis :
- Shila Glorya