
Pantau - Komisi I DPR RI menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap belasan calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk penempatan di berbagai negara sahabat.
Agenda dimulai Sabtu (5/7/2025) pagi, melibatkan dua sesi tertutup di ruang rapat Komisi I. Para kandidat menyampaikan pemaparan visi, rencana kerja, dan strategi diplomasi bilateral Indonesia.
“Pagi ini kami di Komisi I melaksanakan tugas untuk fit and proper test terhadap calon Dubes di negara-negara sahabat,” ujar Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin, melalui unggahan Instagram pribadinya @na_nurularifin., dikutip Minggu (6/7/2025).
Pada sesi pertama, enam calon Dubes hadir dari latar belakang senior, termasuk Umar Hadi untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Nama lain yang mengikuti uji adalah Hotmangaraja Panjaitan (Singapura), Nurmala Kartini Sjahrir (Jepang), Indroyono Soesilo (Amerika Serikat), Abdul Kadir Jaelani (Jerman), serta Redianto Heri Nurcahyo (Slowakia).
Transisi ke sesi kedua menampilkan delapan diplomat karier dari Kementerian Luar Negeri yang diajukan ke negara strategis. Di antaranya, Amrih Jinangkung (Belanda), Adam Mulawarman Tugio (Vietnam), Siddhartha R. Siryodipiro (Jenewa), Judha Nugraha (Brazil), dan Syahda Guruh L.S. (Qatar).
Uji Dubes Berlangsung Tertib
Komisi I DPR menegaskan seleksi dilakukan transparan dan objektif dengan mengedepankan rekam jejak serta kecakapan diplomatik masing-masing calon. DPR juga menyoroti kesiapan mereka dalam menjalankan prinsip bebas aktif dalam politik luar negeri Indonesia.
“Umumnya para calon Dubes adalah diplomat senior dan ada juga yang pernah menjabat Duta Besar sebelumnya,” jelas Nurul Arifin dalam sesi wawancara lanjutan.
Legislator dari Fraksi Partai Golkar itu menambahkan, keberhasilan misi diplomasi tidak hanya bergantung pada pemahaman politik luar negeri, tapi juga keterlibatan aktif dalam bidang ekonomi, sosial, dan perlindungan warga negara.
“Perlindungan WNI dan PMI di negara-negara tujuan harus terus dilakukan, dikawal, dan KBRI perlu memberikan pendampingan hukum bagi yang sedang berperkara,” tegasnya.
Komisi I meminta agar misi diplomatik ke depan berorientasi pada kerja nyata. DPR menyebut presentasi visi calon Dubes wajib terukur dan realistis untuk menjawab tantangan global.
“Selamat dan semoga sukses untuk para calon Dubes dalam menjalankan misi diplomasi yang bermartabat dan mengusung muruah Indonesia,” pungkas Nurul.
- Penulis :
- Khalied Malvino