
Pantau - Pemerintah Kabupaten Bogor menetapkan langkah cepat dalam menangani banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah timur Bogor sejak Minggu malam, 6 Juli 2025, dengan fokus utama percepatan normalisasi saluran air untuk mencegah bencana susulan.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, memimpin langsung rapat koordinasi bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah serta meninjau sejumlah lokasi terdampak pada Selasa dini hari, 8 Juli 2025.
Rudy menegaskan bahwa Pemkab Bogor berkomitmen mempercepat penanganan bencana dan pemulihan pasca-bencana bagi warga terdampak.
"Langkah ini wujud komitmen untuk mempercepat penanganan banjir dan tanah longsor. Kami juga berupaya semaksimal mungkin agar penanganan pasca-bencana kepada para korban segera terealisasi," ujarnya.
18 Kecamatan Terdampak, Ribuan Warga Mengungsi
Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Ade Hasrat, menyatakan bahwa banjir dipicu meluapnya Kali Cibarengkok dan Kali Cikarang akibat hujan deras.
Sebanyak 18 dari 40 kecamatan terdampak, dengan banjir terbaru terjadi pada Senin malam, 7 Juli 2025, di Kecamatan Klapanunggal, Jonggol, dan Cileungsi.
Desa Cikahuripan, Klapanunggal, menjadi wilayah dengan dampak terparah, dengan 1.300 rumah terendam dan 1.312 jiwa mengungsi ke delapan lokasi pengungsian seperti Kantor Desa, Masjid As-Saad, dan Blok C Extension.
Ketinggian air di wilayah ini sempat mencapai 120 cm dan merendam fasilitas umum termasuk Masjid Al-Muhajirin.
RS Permata Jonggol Tergenang, Pasien Dievakuasi
Di Kecamatan Jonggol, lantai satu RS Permata tergenang air setinggi 20 cm, memaksa 16 pasien dievakuasi ke lantai dua.
Area parkir rumah sakit dan sebagian Jalan Raya Jonggol–Cileungsi juga tergenang hingga 70 cm.
Sementara di Desa Jatisari, Cileungsi, banjir merendam sekitar 50 rumah di Blok B1, B3, dan B4, menyebabkan 170 jiwa mengungsi ke rumah warga dan aula lingkungan komplek.
Genangan Mulai Surut, Evakuasi dan Bantuan Terus Berjalan
Ade Hasrat menyampaikan bahwa genangan mulai surut sejak dini hari, meski masih tersisa air setinggi 20–30 cm di beberapa titik.
BPBD Bogor bersama TNI, Polri, Dinas Sosial, perangkat desa, dan relawan telah melakukan kaji cepat, evakuasi warga, pembersihan lumpur, serta distribusi bantuan logistik darurat.
"Perlu perhatian dan penanganan lebih lanjut, terutama di wilayah yang berulang kali terdampak banjir akibat luapan sungai," ujarnya.
Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi bencana susulan di tengah cuaca ekstrem yang masih melanda sejumlah wilayah.
- Penulis :
- Aditya Yohan