billboard mobile
HOME  ⁄  Nasional

Kontingen TNI/Polri Siap Tampil di Bastille Day 2025, Indonesia Jadi Satu-satunya Tamu Kehormatan

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Kontingen TNI/Polri Siap Tampil di Bastille Day 2025, Indonesia Jadi Satu-satunya Tamu Kehormatan
Foto: Satgas Patriot II dan personel militer Prancis mengikuti briefing di markas militer Satory, Prancis (sumber: Humas Kemhan)

Pantau - Kontingen Patriot Indonesia II yang terdiri dari sekitar 500 personel TNI/Polri mengikuti briefing persiapan parade militer Bastille Day 2025 di markas militer Satory, Prancis, pada Senin, 7 Juli 2025.

Briefing tersebut bertujuan menyatukan kekompakan pasukan saat tampil dalam parade militer tanggal 14 Juli mendatang.

Menurut siaran pers Kementerian Pertahanan yang diterima pada Selasa, briefing dipimpin oleh Wakil Gubernur Militer Paris, Brigadir Jenderal Antoine de Loustal.

Dalam arahannya, Brigadir Jenderal Antoine de Loustal memaparkan skema latihan yang meliputi latihan baris-berbaris per satuan, latihan gabungan antar pasukan, hingga gladi teknis dan gladi akhir yang akan digelar pada 12 Juli 2025.

Kepala Biro Informasi dan Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang menyatakan bahwa seluruh personel TNI dalam kontingen telah siap menampilkan performa terbaik.

"Indonesia siap tampil dengan kehormatan dan profesionalisme tinggi di panggung militer internasional," ungkapnya.

Kontingen Kehormatan Satu-satunya dari Negara Sahabat

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sebelumnya melepas keberangkatan kontingen Patriot Indonesia II pada Minggu, 6 Juli 2025, di Pangkalan Udara TNI Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Ia menjelaskan bahwa kontingen tersebut mengikuti Hari Bastille sebagai kontingen kehormatan yang memperingati kebangkitan revolusi Prancis.

"Kontingen ini adalah satu-satunya kontingen dari negara sahabat yang diundang oleh Presiden Prancis melalui Presiden Indonesia," ujar Menhan.

Kontingen terdiri dari gabungan personel TNI/Polri serta taruna dari akademi militer dan kepolisian.

Menhan juga menyatakan bahwa keikutsertaan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia.

"Mendapatkan tempat yang cukup terhormat di internasional, terutama di negara-negara yang sedang bangkit untuk memajukan perkembangan teknologinya," katanya.

Penulis :
Shila Glorya