Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Festival Kerukunan di Desa Pabuaran Jadi Contoh Nasional Penguatan Toleransi Antarumat Beragama

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Festival Kerukunan di Desa Pabuaran Jadi Contoh Nasional Penguatan Toleransi Antarumat Beragama
Foto: Para pemuka agama saat membacakan deklarasi kerukunan antarumat beragama dalam Festival Kerukunan di Kabupaten Bogor (sumber: Kemenag)

Pantau - Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama menggelar Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kabupaten Bogor, pada Sabtu, sebagai upaya memperkuat kerukunan antarumat beragama melalui pendekatan budaya dan partisipatif.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Desa Sadar Kerukunan yang diinisiasi oleh PKUB, dengan melibatkan lebih dari 500 peserta dari unsur tokoh agama, pelajar, pemerintah daerah, dan masyarakat umum.

Kepala PKUB Kemenag, Muhammad Adib Abdushomad, menyatakan bahwa pendekatan budaya dan partisipatif dipilih sebagai strategi utama membangun ruang damai di tengah masyarakat.

"Kami percaya bahwa kerukunan tidak bisa dibentuk hanya dari ruang sidang dan teks kebijakan," ungkapnya.

Ia menambahkan, "Ia harus hadir lewat pengalaman sosial yang menyentuh sisi manusiawi. Maka, pendekatan budaya dan partisipatif adalah pilihan strategis kami."

Penampilan Budaya Lintas Agama dan Partisipasi Aktif Warga

Festival menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya lintas agama, seperti Hadroh Islami, Gambang Kromong, Tari Hindu dan Buddha, Barongsai, serta vocal group dari komunitas Kristen.

Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh bazar UMKM dan forum diskusi lintas iman, dengan masyarakat terlibat aktif dalam penyelenggaraan acara.

Anak-anak terlihat mengenakan pakaian adat, remaja menjadi sukarelawan, dan para pemuka agama duduk berdampingan menyaksikan acara, mencerminkan kebersamaan lintas kepercayaan.

Warga Desa Pabuaran, Lilis Wulandari, menyambut baik festival ini karena melibatkan masyarakat secara langsung.

"Kami merasa acara ini milik kami juga, bukan cuma milik pemerintah. Kami dilibatkan dalam musyawarah, menjaga keamanan, hingga membersihkan panggung," ia mengungkapkan.

Talkshow dan Deklarasi Kerukunan

Festival juga menggelar sesi talkshow interaktif bersama PKUB dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Barat, membahas tantangan kerukunan di era digital seperti ujaran kebencian dan politisasi agama di media sosial.

Sebagai puncak acara, enam tokoh agama membacakan Deklarasi Kerukunan yang menyampaikan komitmen bersama untuk menjaga perdamaian dan menolak kekerasan atas nama keyakinan.

Ketua Panitia Festival, Hery Susanto, menyebut kegiatan ini sebagai model percontohan nasional.

"Ini adalah piloting nasional. Format kegiatan akan menyesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing daerah, namun prinsipnya sama, masyarakat menjadi pelaku utama kerukunan," ungkapnya.

Festival ditutup dengan penampilan musik dari Ngapah Band dan Madani yang menyanyikan lagu bertema persatuan dan cinta Tanah Air.

Penulis :
Arian Mesa