
Pantau - Sebanyak 150 siswa dari keluarga prasejahtera resmi mengikuti kegiatan Sekolah Rakyat (SR) SMP 23 di Sentra Wirajaya, Makassar, yang berada di bawah naungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Sosial RI.
Program ini merupakan inisiatif Kementerian Sosial untuk memberikan akses pendidikan gratis kepada anak-anak dari keluarga miskin ekstrem dan penerima Program Keluarga Harapan (PKH).
Verifikasi Ketat dan Persebaran Lokasi SR
Sebelum diterima, seluruh siswa melalui proses verifikasi ketat oleh petugas Kementerian Sosial dan pendamping PKH.
"Verifikasi dilakukan melalui home visit ke rumah masing-masing calon siswa untuk memastikan latar belakang mereka sesuai dengan kriteria," ungkap salah satu petugas pendamping.
Di Sulawesi Selatan, terdapat 15 titik Sekolah Rakyat yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota.
Untuk wilayah Makassar, SR berlokasi di dua tempat yakni Sentra Wirajaya dan Balai Pelatihan Kemensos di Jalan Bung.
Asrama, Kurikulum Lengkap, dan Dukungan Profesional
Para siswa akan tinggal di lingkungan asrama selama tiga tahun penuh dengan aktivitas belajar yang berlangsung dari pagi hingga sore hari.
Pada malam hari, para siswa mengikuti pembelajaran pendidikan karakter, agama, dan sosial.
"Jadi siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan akademik, tetapi juga pendidikan karakter, agama dan sosial," ujar salah satu pendidik.
Kegiatan belajar mengajar ditangani oleh 13 guru tersertifikasi Pendidikan Profesi Guru (PPG), serta didukung oleh satu Wali Asrama dan satu operator sekolah di setiap lokasi SR.
Sebanyak 16 tenaga profesional dari Sentra Wirajaya juga terlibat dalam operasional sekolah, termasuk petugas keamanan lingkungan.
Hamsina, orang tua siswa asal Daya, Kecamatan Biringkanaya, menyatakan keikhlasannya melepas anaknya untuk tinggal di asrama.
"Memang terasa berat melepaskan anak diasramakan, tapi untuk masa depannya kami ikhlas dan berdoa semoga anak kami sukses dalam pendidikan dan menjadi anak yang berakhlak," ia mengungkapkan.
- Penulis :
- Shila Glorya