
Pantau - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menyalurkan bantuan Program Zmart Pesantren senilai Rp500 juta untuk 10 pondok pesantren di Jawa Timur sebagai upaya mendorong kemandirian ekonomi pesantren dan pemberdayaan santri.
Pesantren Didorong Jadi Pusat Pemberdayaan Ekonomi
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis dalam acara Halaqoh Alim Ulama Nusantara di Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini, Pasuruan, Jawa Timur, pada Selasa, 15 Juli 2025.
Kegiatan ini disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar.
"Pesantren punya moralitas, integritas, dan daya tahan tinggi, tapi kita perlu dorong agar mereka juga memiliki daya saing ekonomi. Program seperti ini sangat strategis dalam membangun pondasi kemandirian pesantren sekaligus memberdayakan santri," ujarnya.
Ketua Baznas RI, Noor Achmad, menjelaskan bahwa Zmart Pesantren merupakan inovasi terbaru tahun 2025 untuk mencetak santri yang berdaya saing melalui edukasi kewirausahaan.
"Baznas terus berinovasi untuk menyesuaikan program dengan kebutuhan umat. Melalui Zmart Pesantren, kami ingin pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi," jelas Noor.
Setiap Pesantren Terima Rp50 Juta untuk Minimarket
Baznas memberikan bantuan sebesar Rp50 juta untuk masing-masing pesantren guna mendirikan minimarket di lingkungan mereka.
Santri akan dilibatkan langsung dalam pengelolaan ritel sebagai bagian dari pelatihan kewirausahaan.
Noor menambahkan bahwa 10 pesantren di Jawa Tengah telah lebih dulu menerima program serupa, dan tahun ini giliran 10 pesantren di Jawa Timur.
"Jika berkembang, akan kami tambah lagi," katanya.
Dana bantuan berasal dari dana zakat Baznas RI dengan total nilai Rp500 juta.
Target Baznas pada 2025 adalah mendirikan 20 unit Zmart Pesantren yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pengelolaan program dilakukan langsung oleh pesantren, dengan dukungan dari Baznas dalam bentuk modal usaha dan pelatihan teknis kewirausahaan.
- Penulis :
- Aditya Yohan