billboard mobile
HOME  ⁄  Nasional

Menteri PKP dan Gubernur Jabar Dorong Pembiayaan Mikro Perumahan sebagai Solusi Hadapi Rentenir dan "Bank Emok"

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Menteri PKP dan Gubernur Jabar Dorong Pembiayaan Mikro Perumahan sebagai Solusi Hadapi Rentenir dan "Bank Emok"
Foto: (Sumber: Menteri PKP Maruarar Sirait saat kegiatan Kolaborasi Pembiayaan Mikro Perumahan atau "Pembiayaan Home", di Lembur Pakuan Subang. (ANTARA/Ali Khumaini))

Pantau - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengajak masyarakat menjauhi praktik rentenir atau bank emok melalui program Pembiayaan Mikro Perumahan (Pembiayaan Home) yang mudah, murah, dan cepat.

Solusi Nyata untuk Renovasi Rumah dan Modal Usaha

“Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan Gubernur Jawa Barat dalam kolaborasi Pembiayaan Mikro Perumahan untuk masyarakat Jabar,” ujar Maruarar saat mengampanyekan program ini di Lembur Pakuan, kediaman Gubernur Jabar, Selasa malam, 22 Juli 2025.

Maruarar menyebut bahwa Pembiayaan Home bisa dimanfaatkan untuk merenovasi rumah atau menambah modal usaha kecil, sehingga masyarakat tak perlu lagi meminjam uang dari rentenir.

“Jadi nggak usah marah-marah untuk menghadapi rentenir. Tapi kita hadapi lewat Program Pembiayaan Mikro Perumahan yang prosesnya lebih mudah, lebih murah, dan lebih cepat,” tegasnya.

Program ini memungkinkan pencairan pinjaman hanya dalam tiga hari, jauh lebih cepat dibanding sistem sebelumnya yang memakan waktu lima hari.

Maruarar berbincang langsung dengan ibu-ibu penerima Pembiayaan Home yang umumnya mendapat pinjaman Rp1 juta dengan bunga rendah.

Ia juga secara simbolis menyerahkan kunci rumah subsidi kepada 20 penerima KPR FLPP dari Bank BJB.

“Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar ada karpet merah untuk masyarakat di bidang perumahan, dan kami laksanakan lewat BPHTB dan PBG gratis,” tambah Maruarar.

Ia menekankan pentingnya merenovasi sekitar 26 juta Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), termasuk di Jawa Barat yang jumlahnya masih tinggi.

Percepat Proses, Tekan Bunga Tinggi, Tingkatkan Kesejahteraan

Gubernur Dedi Mulyadi menyoroti tantangan penyediaan rumah di tengah ketersediaan lahan yang makin terbatas.

“Lewat Pembiayaan Mikro Perumahan, masyarakat yang sudah memiliki tanah atau RTLH namun ingin membangun dan merenovasi rumah bisa menggunakan Pembiayaan Home dengan angsuran ringan. Ini harus benar-benar dimanfaatkan,” ujarnya.

Direktur Utama PT SMF Ananta Wiyogo menyatakan bahwa lembaganya mendukung pembiayaan rumah mikro dengan menggandeng PNM.

“Dulu (pengajuan pinjaman) pembiayaan masyarakat prosesnya lama dan syaratnya rumit, sehingga masyarakat terjebak rentenir seperti Bank Emok,” ujarnya.

Kini, proses pencairan dana dipercepat menjadi tiga hari.

“Pembiayaan Home hadir sebagai harapan baru dan solusi nyata bagi masyarakat,” katanya.

Direktur Operasional PNM Sunar Basuki menjelaskan bahwa program ini ditujukan bagi nasabah PNM Mekaar, terutama ibu-ibu prasejahtera dan pelaku usaha mikro.

PNM telah bekerja sama dengan SMF sejak 2021 dan menyalurkan dana Rp1,7 triliun secara nasional hingga Juni 2025.

Di Kabupaten Subang sendiri terdapat 141.000 nasabah aktif yang diharapkan bisa memanfaatkan Pembiayaan Home untuk meningkatkan kesejahteraan.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian PKP, Pemprov Jabar, PT SMF, BP Tapera, PNM, dan Bank BJB, serta dihadiri berbagai pejabat pusat dan daerah.

Penulis :
Aditya Yohan