Pantau - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menekankan pentingnya penguasaan enam keterampilan nonteknis (soft skills) bagi anak-anak Indonesia dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan dan perubahan.
"Pertama adalah kemampuan berpikir kritis atau critical thinking, kemudian kemampuan berkomunikasi, kemampuan berkolaborasi, dan kemampuan yang berkaitan dengan kreativitas tinggi," jelas Abdul Mu’ti.
Dua keterampilan lainnya yang turut ditekankan adalah karakter dan kewarganegaraan, yang menurutnya menjadi fondasi penting dalam membentuk generasi muda berintegritas dan bertanggung jawab.
Kepemimpinan, Kreativitas, dan Karakter Jadi Daya Ungkit Kesuksesan
Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa keenam keterampilan tersebut dapat diterapkan di berbagai situasi, termasuk di dunia kerja yang semakin menuntut integritas, kolaborasi, dan inovasi.
"Kepemimpinan atau leadership dan kreativitas adalah keahlian yang sekarang ini sangat diperlukan di berbagai pihak. Mereka yang sukses adalah mereka yang punya karakter yang kuat, karena dunia kerja itu membutuhkan mereka yang punya integritas, mereka yang punya kejujuran, mereka yang punya kemampuan berkolaborasi, dan mereka yang punya kreativitas untuk merancang sesuatu yang baru," ujarnya.
Ia menyadari bahwa tidak semua hal bisa diajarkan di sekolah karena keterbatasan waktu, sumber daya, dan dana.
Namun, semangat untuk terus belajar menjadi faktor penentu keberhasilan anak dalam mengembangkan potensi diri.
"Semangat untuk maju itu mendorong kita untuk tidak menyerah kepada keadaan dan itu kunci untuk maju," tambahnya.
Terapkan Tujuh Kebiasaan Anak Hebat dan Jadilah Pembelajar Seumur Hidup
Sebagai bagian dari pembentukan karakter anak Indonesia yang unggul, Mendikdasmen mengajak siswa untuk menerapkan tujuh kebiasaan anak hebat:
- Bangun lebih pagi
- Menjalankan ibadah
- Aktif berolahraga
- Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi
- Gemar belajar
- Peduli terhadap lingkungan masyarakat
- Menjaga waktu tidur yang cukup
"Tak semua hal bisa diajarkan di sekolah, tetapi semua hal bisa kita pelajari di sekolah maupun di luar sekolah. Jadilah pembelajar sepanjang hayat," tutur Abdul Mu’ti.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
