
Pantau - Komisi VIII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 16 yang berada di bawah koordinasi Kementerian Sosial (Kemensos) di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, untuk memantau pelaksanaan Program Sekolah Rakyat.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid, menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk pengawasan terhadap Program Sekolah Rakyat yang menjadi inisiatif Presiden Prabowo Subianto dalam memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.
“Ini beberapa kami tinjau sekaligus ketemu anak-anak sekolah, mereka senang dan kerasan, mudah-mudahan ini waktu 15 hari ini riskan untuk anak-anak ingin pulang. Mudah-mudahan mereka kerasan, saya lihat mereka senang”, ungkapnya.
Dorongan Pembangunan Fase Lanjutan
Abdul Wachid juga menitipkan agar pemerintah daerah ikut menjaga keberlangsungan Sekolah Rakyat dan bersinergi dengan Kemensos dalam tahap pengembangan berikutnya.
“Saya titipkan Sekolah Rakyat ini dan sekaligus ini nanti kita akan menuju untuk Sekolah Rakyat yang sesungguhnya. Artinya tahap 2 yang akan disediakan tanah oleh pemerintah daerah dan anggarannya dari pemerintah pusat”, ia menjelaskan.
Di Kabupaten Temanggung telah disiapkan lahan sekitar lima hektare, ditambah dua hektare dari provinsi, sehingga total menjadi tujuh hektare untuk pembangunan lanjutan Sekolah Rakyat.
Fokus pada Anak dari Keluarga Miskin Ekstrem
Wachid juga meminta Dinas Sosial Kabupaten Temanggung melakukan pendataan agar peserta didik Sekolah Rakyat benar-benar berasal dari keluarga miskin ekstrem atau masuk kategori Desil 1.
“Kami harapkan nanti pada tahun 2026 bisa jalan dan sekaligus kami memohon dengan kepala Dinas Sosial di Kabupaten Temanggung untuk melakukan pendataan, benar-benar yang di Sekolah Rakyat ini adalah anak-anak yang kehidupannya dalam miskin ekstrem, Desil 1”, ujarnya.
Ia menegaskan bahwa UUD 1945 Pasal 34 dengan jelas menyebutkan bahwa fakir miskin dan anak-anak dipelihara oleh negara.
“Jadi anak-anak ini dididik, tidak hanya secara formal tetapi juga pendidikan karakter. Ini salah satu pendidikan karakter untuk membentuk karakter seseorang, sekaligus membentuk pemimpin masa depan”, tambahnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan