Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menteri Wihaji Tinjau Keluarga Berisiko Stunting di Makassar, Salurkan Bantuan Sanitasi dan Gizi Lewat Program Genting

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Menteri Wihaji Tinjau Keluarga Berisiko Stunting di Makassar, Salurkan Bantuan Sanitasi dan Gizi Lewat Program Genting
Foto: (Sumber: Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji mengunjungi keluarga berisiko stunting di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (27/7/2025) untuk memberikan bantuan kepada keluarga berisiko stunting. ANTARA/HO-Kemendukbangga/BKKBN.)

Pantau - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji melakukan kunjungan lapangan ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan, untuk menemui keluarga berisiko stunting (KRS) dan menyalurkan bantuan melalui Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).

Program Genting memberikan intervensi sensitif berupa bantuan air bersih, sanitasi, serta edukasi pola asuh sebagai upaya pencegahan stunting dari hulu.

Fokus pada Sanitasi dan Akses Gizi bagi Keluarga Rentan

Dalam kunjungannya ke tiga titik lokasi, Wihaji menegaskan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam pencegahan stunting, terutama bagi ibu hamil.

"Kita turun ke lapangan untuk memastikan pentingnya Gerakan Orang Tua Asuh untuk Anak Stunting karena satu penyebab stunting selain gizi, juga sanitasi dan air bersih," ungkapnya.

Di titik pertama, ia menemui pasangan Ngaliya dan Sahar yang hidup dengan penghasilan Rp400 ribu per bulan dari menjual bunga dan hanya mampu membeli beras per liter.

Mendukbangga menyoroti pentingnya bantuan pangan bergizi yang berkesinambungan untuk ibu hamil seperti Ngaliya.

Titik kedua kunjungan berada di rumah Musdalifah Musdar yang sedang hamil tujuh bulan dan tinggal bersama enam anggota keluarga tanpa memiliki jamban sendiri.

Bantuan jamban sehat dari Rotary District 3420 disalurkan kepada keluarga Musdalifah untuk meningkatkan sanitasi lingkungan.

Di titik ketiga, bantuan serupa juga diberikan kepada pasangan Adam dan Kasma yang tinggal di rumah dari papan tua dengan jamban tidak layak pakai.

Wihaji menyatakan, "Pemerintah hadir, tetapi tidak semua bisa dijawab langsung karena keterbatasan. Oleh karena itu kita libatkan gerakan masyarakat, termasuk orang tua asuh."

Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Jadi Kunci

Pemerintah bersama mitra telah menyalurkan bantuan pangan bergizi selama lima bulan kepada 200 anak senilai Rp800 juta sebagai bagian dari intervensi pencegahan stunting.

Dua titik di Kelurahan Panampu, Kota Makassar, juga mendapat bantuan pembangunan jamban yang akan terus dipantau keberlanjutannya.

Mendukbangga menekankan bahwa kehadiran negara bisa dilakukan melalui kolaborasi masyarakat, bukan hanya intervensi langsung dari pemerintah.

"Anak-anak itu tidak memilih untuk lahir dalam kondisi ini. Maka, tugas kita yang mampu untuk hadir dan membantu," ujar Wihaji.

Penulis :
Ahmad Yusuf