
Pantau - Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam), Lodewijk Freidrich Paulus, meminta para diplomat Indonesia menjalankan tugas berdasarkan Astacita, sebuah pedoman strategis yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai dasar diplomasi nasional.
Astacita Jadi Panduan Diplomasi untuk Tingkatkan Ekonomi
Lodewijk menegaskan bahwa Astacita harus dijadikan acuan oleh para calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (Dubes LBBP RI) guna memperkuat eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia di panggung internasional.
Dalam siaran pers resmi Kemenko Polkam yang diterima ANTARA di Jakarta pada Rabu, ia menyampaikan bahwa salah satu program utama Astacita adalah peningkatan sektor perekonomian.
"Para duta besar dapat lebih berperan aktif melakukan diplomasi ekonomi guna mendukung target pencapaian pertumbuhan ekonomi 8 persen," kata Lodewijk.
Ia menekankan bahwa para diplomat dapat mewujudkan hal tersebut dengan mempererat hubungan diplomatik bersama negara-negara sahabat.
Selain itu, mereka juga diharapkan menerapkan pendekatan ekonomi yang mampu menciptakan peluang investasi serta sistem perdagangan yang saling menguntungkan bagi Indonesia.
Target Global Power Index 2029 dan Peran Strategis Diplomat
Lodewijk juga berharap agar seluruh diplomat Indonesia mendukung target Presiden Prabowo dalam meningkatkan kepemimpinan dan pengaruh Indonesia di kancah global.
Salah satu target utamanya adalah membawa Indonesia mencapai peringkat ke-29 dalam Global Power Index pada tahun 2029.
"Kemenko Polkam sebagai salah satu unsur pemerintah pusat sangat mengharapkan bapak/ibu calon Dubes LBBP RI dapat menjadi perwakilan terbaik yang dapat mencerminkan jati diri dan nilai-nilai kebangsaan Indonesia di tataran dunia internasional," tutup Lodewijk.
- Penulis :
- Aditya Yohan