Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter Ancam Sejumlah Perairan Indonesia

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter Ancam Sejumlah Perairan Indonesia
Foto: (Sumber: Arsip foto - Kapal nelayan terjebak angin kencang dan gelombang tinggi saat menuju perairan pantai Ulee Lheue, Banda Aceh, Aceh, Minggu (22/6/2025). ANTARA FOTO/AMPELSA.)

Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi yang diperkirakan terjadi di berbagai wilayah perairan Indonesia mulai 31 Juli hingga 3 Agustus 2025.

Gelombang tinggi yang diperkirakan mencapai 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, barat Lampung, barat Bengkulu, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, serta Laut Arafuru bagian barat, tengah, dan timur.

Sementara itu, gelombang dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter juga berpotensi terjadi di beberapa wilayah lainnya.

Wilayah tersebut meliputi Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias dan Aceh, Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Laut Jawa, Laut Flores, Laut Bali, Laut Banda, Selat Karimata, Selat Makassar, Laut Seram, dan Samudra Pasifik utara Papua.

Kecepatan Angin Tinggi Berkontribusi terhadap Potensi Gelombang

BMKG menjelaskan bahwa pola angin turut menjadi faktor utama dalam pembentukan gelombang tinggi di laut.

Di wilayah utara Indonesia, angin dominan bertiup dari timur ke selatan dengan kecepatan 4 hingga 25 knot.

Sedangkan di bagian selatan Indonesia, angin bertiup dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan 6 hingga 30 knot.

Kecepatan angin tertinggi tercatat di beberapa wilayah seperti Samudra Hindia barat Aceh, barat Lampung, Samudra Pasifik selatan Banten, Laut Arafuru, dan Selat Karimata.

Imbauan Waspada bagi Pelayaran dan Masyarakat Pesisir

BMKG menegaskan bahwa kondisi gelombang tinggi dan kecepatan angin yang meningkat dapat menimbulkan risiko signifikan terhadap keselamatan pelayaran.

Masyarakat, terutama nelayan, operator kapal feri, dan pelaku usaha transportasi laut, diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.

BMKG juga mengimbau masyarakat pesisir agar tidak melakukan aktivitas laut yang berisiko tinggi selama periode peringatan berlangsung.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti