billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

PGN Bantu Konversi 40 Kendaraan Transportasi Online ke BBG, Dukung Transisi Energi Bersih dan Kurangi Emisi

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

PGN Bantu Konversi 40 Kendaraan Transportasi Online ke BBG, Dukung Transisi Energi Bersih dan Kurangi Emisi
Foto: (Sumber: Seorang petugas di stasiun pengisian bahan bakar gas melayani pembeli mengisi BBG untuk mobil yang dilengkapi converter kit (Antara/HO/PT PGN))

Pantau - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memberikan bantuan converter kit bahan bakar gas (BBG) kepada 40 unit mobil transportasi online sebagai bentuk dukungan terhadap transisi energi bersih nasional.

Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman, menyampaikan bahwa konversi kendaraan ke BBG merupakan solusi transisi energi yang realistis dan efektif.

"Komitmen Indonesia menuju Net Zero Emissions 2060 membutuhkan kontribusi nyata dari seluruh sektor, termasuk energi dan transportasi," ungkapnya.

Dual Fuel: Ramah Lingkungan dan Hemat Biaya

Program konversi ini memungkinkan kendaraan untuk menggunakan sistem dual fuel, yaitu dapat dioperasikan dengan bensin atau BBG secara bergantian.

Dari 40 kendaraan yang dikonversi pada tahun 2025, sebanyak 30 unit berasal dari Jakarta dan 10 unit dari Surabaya.

Kegiatan ini merupakan kerja sama antara PGN, anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia, dan Komunitas Mobil Gas (Komogas).

Fajriyah menjelaskan bahwa PGN aktif menjalankan program konversi BBG karena infrastruktur sudah tersedia dan manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.

Sejak tahun 2023, PGN dan Komogas telah mengonversi total 187 unit kendaraan, terdiri dari 80 unit melalui program CSR tahun 2023, 67 unit pada 2024, dan 40 unit pada 2025, ditambah 102 unit konversi mandiri oleh anggota Komogas.

Efisiensi Energi untuk Peningkatan Kesejahteraan

Direktur Utama Gagas Energi Indonesia, Santiaji Gunawan, menekankan bahwa konversi ke BBG tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan pengemudi transportasi online.

"Penggunaan BBG adalah langkah strategis untuk mewujudkan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan efisien," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pengemudi dapat menghemat hingga 30 persen biaya bahan bakar karena harga BBG lebih murah dibandingkan BBM.

PGN menilai bahwa keberhasilan program ini dapat menjadi dorongan untuk memperluas konversi kendaraan ke BBG di sektor transportasi lainnya demi mendukung target pengurangan emisi karbon nasional.

Penulis :
Ahmad Yusuf