billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

3.000 Hektare Lahan Sawit di Taman Nasional Tesso Nilo Diserahkan Warga ke Negara

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

3.000 Hektare Lahan Sawit di Taman Nasional Tesso Nilo Diserahkan Warga ke Negara
Foto: Kegiatan penumbangan lahan sawit di Kawasan TN Tesso Nilo Riau yang diserahkan masyarakat seluas tiga ribu ha ke Satgas PKH (sumber: Satgas PKH)

Pantau - Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) menerima penyerahan lahan sawit seluas 3.000 hektare yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, pada Rabu, 30 Juli 2025.

Lahan tersebut diserahkan oleh kelompok tani dari Desa Bagan Limau, Kecamatan Ukui, sebagai bagian dari upaya konservasi kawasan hutan yang selama ini terkonversi menjadi perkebunan sawit ilegal.

Penyerahan lahan ditandai dengan aksi simbolis penumbangan pohon sawit menggunakan alat berat oleh Satgas PKH di lokasi yang dimaksud.

"Alhamdulillah dalam waktu tiga minggu ini, setiap pekan ada penyerahan lahan yang cukup besar. Terakhir simbolis dari kelompok tani di Desa Bagan Limau dengan luas sekitar 3 ribu ha," ungkap Komandan Satgas PKH Mayjen TNI Dody Triwinarto.

Penyerahan Bertahap dan Tambahan Lahan Konservasi

Proses penyerahan lahan sawit oleh masyarakat dilakukan secara bertahap, dimulai dari lahan dengan luas di bawah 10 hektare, kemudian meningkat menjadi ratusan hektare, hingga kini mencapai ribuan hektare.

Dengan penambahan ini, total lahan kawasan konservasi yang berhasil dikuasai kembali oleh negara di wilayah TNTN mencapai hampir 5.000 hektare.

Mayjen Dody menyebut bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari pendekatan dan sosialisasi yang dilakukan secara intensif kepada masyarakat mengenai pentingnya pelestarian ekosistem Tesso Nilo.

"Alhamdulillah masyarakat sudah kita kumpulkan, kita sosialisasi dan mereka sudah mengerti. Serah terima ini bentuk simbolis. Sambil berjalan, kita verifikasi lahan by name by address," ia mengungkapkan.

Solusi bagi Masyarakat Terdampak

Pemerintah berkomitmen menyediakan lahan pengganti bagi masyarakat yang terdampak, dengan lokasi berada di luar kawasan TNTN dan dikelola melalui koperasi.

"Mereka akan dihimpun menjadi satu kelompok tani yang mengelola sawit di luar kawasan. Nantinya juga akan didukung dalam bentuk koperasi yang dipimpin oleh kepala desa dan sekretaris desa," jelas Dody.

Satgas PKH juga memastikan bahwa aspek sosial masyarakat tetap diperhatikan dalam proses ini, termasuk akses terhadap pendidikan dan kelangsungan kegiatan sosial.

"Sekolah dan kegiatan masyarakat akan tetap berjalan, termasuk saat relokasi. Seluruh aktivitas masyarakat tetap kita perhatikan, termasuk sekolah. Kita pindahkan ke tempat yang ada penduduknya jika diperlukan," tambahnya.

Penulis :
Shila Glorya
Editor :
Tria Dianti